Kemenag Upayakan Hapus Kesenjangan Ekonomi di Daerah Terpencil Lewat Optimalisasi Dana Zakat
Pemerintah saat ini terus berupaya menekan angka kemiskinan dan menghapus kesenjangan ekonomi, khususnya pada daerah di pelosok.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah saat ini terus berupaya menekan angka kemiskinan dan menghapus kesenjangan ekonomi, khususnya pada daerah di pelosok tanah air yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.
Desa Sulung, Kecamatan Sejangkung, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat yang letak geografisnya berhadap-hadapan dengan Negeri Jiran Malaysia, jadi salah satu target pemerataan kesejahteraan tersebut.
Baca juga: Menag Yaqut Puji Perubahan Fasilitas Publik yang Dibangun Melalui Dana Zakat, Infak dan Sedekah
Kementerian Agama melalui Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, mempercepat penerapan Program Kampung Zakat di Desa Sulung.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Waryono Abdul Ghafur mengatakan penerapan program ini bertujuan untuk membangkitkan ekonomi masyarakat dan daerah lewat optimalisasi dana zakat.
"Program Kampung Zakat di Desa Sulung ini, adalah bukti nyata negara hadir di tengah masyarakat yang berada di garda terdepan kedaulatan NKRI, untuk membangkitkan ekonomi umat dan daerah melalui optimalisasi dana zakat," kata Waryono dalam keterangannya, Sabtu (28/10/2023).
Ia menyampaikan bahwa dana zakat yang disalurkan Kemenag dari para pemberi zakat sudah seyogianya lebih dioptimalkan sebagai instrumen pembangunan masyarakat berbasis wilayah, khususnya daerah 3T, yakni terdepan, terluar dan tertinggal.
Menurutnya jika zakat hanya digunakan untuk memberi sembako, maka upaya pengentasan kemiskinan akan sulit diwujudkan.
Sehingga perlu ada upaya pemberdayaan ekonomi umat melalui optimalisasi dana zakat.
Adapun masyarakat Desa Sulung ini memiliki keahlian dalam membudidayakan unggas dan ikan, penggemukan ternak serta bercocok tanam.
Baca juga: Ketua Baznas Imbau Penyaluran Dana Zakat agar Tidak Ditunggangi Kepentingan Politik
Mereka pun turut mendapat bantuan berupa modal dan bimbingan oleh ahli dan praktisi guna mengakselerasi kemampuan dan hasil usaha warga.
Pemerintah lanjutnya, berharap dengan meningkatnya ekonomi dan taraf hidup sebuah desa usai dijadikan kampung zakat, bisa menarik lebih banyak para pemberi zakat potensial untuk membayarkan zakatnya.
Kemenag mengungkap kondisi kemiskinan saat ini khususnya di daerah perbatasan, jadi tantangan negara yang salah satunya dapat diatasi dengan menyempurnakan tata kelola zakat lewat orientasi pada peningkatan kesejahteraan umat, dan program-program kreatif.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2023 ada sekitar 25,9 juta penduduk miskin di Indonesia.
"Program Kampung Zakat di daerah 3T, akan mengakselerasi tumbuh kembang ekonomi serta kesejahteraan masyarakat, yang tentunya akan semakin mengentalkan rasa cinta setiap warga negara Indonesia kepada NKRI," pungkas Waryono.
Sebagai informasi, jumlah penduduk miskin berkurang sekitar 460 ribu jiwa dibanding September 2022, atau turun 260 ribu dibanding Maret tahun sebelumnya.
Dibanding September 2022, jumlah penduduk miskin Maret 2023 perkotaan menurun sebanyak 0,24 juta orang, dari 11,98 juta orang pada September 2022 menjadi 11,74 juta orang pada Maret 2023).
Sementara pada periode yang sama, jumlah penduduk miskin perdesaan menurun sebanyak 0,22 juta orang, dari 14,38 juta orang pada September 2022 menjadi 14,16 juta orang pada Maret 2023.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.