KSAD Agus Subiyanto Digadang Jadi Panglima TNI Gantikan Yudo Margono, Dekat dengan Jokowi Hal Utama
Kedekatan dengan Jokowi menjadi faktor utama KSAD Agus Nurbiyanto digadang menggantikan Yudo Margono sebagai Panglima TNI baru.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie

TRIBUNNEWS.COM - Nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Agus Subiyanto digadang menjadi Panglima TNI baru menggantikan Laksamana Yudo Margono.
Diketahui, Yudo bakal memasuki masa pensiun pada akhir November 2023 mendatang.
Sehingga, dalam waktu dekat, pengganti Yudo pun perlu dipersiapkan dan diusulkan oleh pemerintah kepada DPR.
Dari beberapa nama, Agus pun menjadi sosok paling berpotensi menggantikan Yudo.
Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi pun mengungkapkan alasannya.
Baca juga: DPR: Nama Panglima TNI Pengganti Yudo Margono Kemungkinan Diusulkan Pemerintah Pekan Depan
Khairul mengatakan setidaknya ada dua alasan yang membuat Agus berpotensi menggantikan Yudo yaitu faktor kedekatan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan masa pensiun yang lebih lama ketimbang kepala staf yang lainnya.
"Jadi ya harus diakui bahwa rekam jejak kedekatan dengan Presiden dan masa aktif yang lebih panjang, telah menghadirkan peluang lebih besar bagi KSAD baru, Jenderal Agus Subiyanto untuk menjadi Panglima TNI berikutnya," kata Khairul kepada Tribunnews.com seperti dikutip pada Senin (30/10/2023).
Selain itu, kata Khairul, adapula faktor sejarah di mana sejak era Reformasi, tidak ada Panglima TNI yang berasal dari matra yang sama secara berturut-turut meski ada pengecualian ketika Jenderal Moeldoko digantikan oleh Jenderal Gatot Noermantyo pada tahun 2015.
Seperti diketahui, mereka sama-sama berasal dari matra yang sama yaitu Angkatan Darat (AD).
"Apalagi, pada masa reformasi, kecuali Jenderal Moeldoko yang digantikan oleh Jenderal Gatot Noermantyo, belum pernah ada Panglima TNI berturut-turut dari matra yang sama," jelasnya.
Kembali terkait masa pensiun, Agus menjadi sosok kepala staf yang memiliki masa pensiun yang lebih lama dibanding lainnya di mana dirinya akan pensiun pada Agustus 2025.
Sementara seperti KSAL, Laksamana Muhammad Ali akan pensiun pada April 2025.
Sedangkan KSAU, Marsekal Fadjar Prasetyo bakal memasuki masa pensiun pertengahan tahun depan atau April 2024 yang membuatnya semakin kecil peluangnya menjadi Panglima TNI.
"Begitu pula dengan KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo. Beliau akan pensiun dalam enam bulan ke depan. Peluangnya tentu lebih kecil lagi," kata Khairul.
Dekat dengan Jokowi Jadi Poin Utama

Kendati demikian, Jokowi dalam dua kali periode kepemimpinannya, kerap menunjukkan anomali dalam penentuan pos strategis seperti Panglima TNI.
Namun, faktor kedekatan dengan Jokowi memang menjadi poin plus yang dimiliki Agus ketimbang kepala staf dari matra lainnya.
Sebagai informasi, Agus merupakan Komandan Distrik Militer 0735/Surakarta ketika Jokowi menjadi Wali Kota Surakarta.
Di luar itu, adapula Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang sempat menjadi Kapolresta Surakarta dan mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto yang pernah menjabat sebagai Komandan Pangkalan Udara Adi Soemarmo ketika Jokowi masih menjadi wali kota Solo.
Kembali kepada Agus, jabatan yang diembannya pun beberapa kali bersinggungan langsung ketika Jokowi menjabat sebagai presiden seperti Komandan Resor Militer 061/Suryakencana Bogor dan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden.
Baca juga: Ditanya Rencana Setelah Pensiun, Panglima TNI Yudo Margono: Ya Bertani
Deretan simpul kedekatan antara Jokowi dan Agus ini pun diamini oleh pengamat militer dari Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anto Aliabbas.
"Dengan kata lain, penugasan tersebut menunjukkan level kepercayaan Jokowi pada Agus terbangun kuat,” ujar Anton dikutip dari Kompas.com.
Di sisi lain, Anton juga menganggap Agus sebagai perwira tinggi (pati) dengan pengalaman komplit.
Anton mengatakan Agus pernah bertugas di satuan Komando Pasukan Khusus dan Komando Cadangan Strategis TNI AD.
"Di lingkungan teritorial, Agus juga tercatat pernah menjabat Komandan Korem (Danrem) 132/Tadulako Palu dan Panglima Kodam (Pangdam) III/Siliwangi. Saat menjabat Danrem, Agus ikut berjibaku dalam penanganan bencana likuifaksi di Palu,” kata Anton.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Ardito Ramadhan)
Artikel lain terkait Mutasi dan Promosi di TNI
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.