Jelang Kongres HMI XXXII, Wasekjen PB HMI: Jangan Dipengaruhi Pihak Luar
Berkaca pada agenda-agenda kongres sebelumnya, keterikatan para kandidat dengan pihak-pihak luar HMI sangat kuat.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Internal Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Oktaria Saputra mengingatkan agar Kongres XXXII HMI di Kota Pontianak 24 November 2023 mendatang tidak dipengaruhi pihak luar.
Oktaria menuturkan, berkaca pada agenda-agenda kongres sebelumnya, keterikatan para kandidat dengan pihak-pihak luar HMI sangat kuat. Hal tersebut dinilainya akan menyebabkan perselisihan sesama pengurus.
"Sehingga membuat internal PB HMI menjadi tidak kondusif, dan kerapkali muncul perselisihan sesama pengurus. Bahkan mirisnya, kepemimpinan PB HMI hari ini, yang menunjukkan sikap apatis terhadap isu-isu sentral kemanusiaan," ujar Oktaria saat dihubungi, Rabu (1/11/2023).
Baca juga: Kembalikan Berkas Pendaftaran, Nurdin Ardalepa Harap Kongres HMI Berjalan Tanpa Saling Menjatuhkan
Kongres yang ideal, menurut Okta, kongres yang diselenggaran murni dan berjalan apa adanya, tempat bertukar gagasan yang substansial terutama menyangkut konstitusi dan arah perkaderan HMI ke depan.
Ia sendiri telah resmi mengembalikan formulir pendaftaran Bakal Calon Ketua Umum PB HMI Periode 2023-2025 setelah melengkapi beberapa berkas persyaratan yang telah di atur oleh steering committee. Karena itu, diharapkannya, hasil-hasil kongres kemudian memuat kejelasan dan hal-hal yang diinginkan.
"Jangan sampai perdebatan di kongres hanya berada pada titik pencalonan dan lobi-lobi politik yang ujung-ujungnya oportunis. Kita mengharapkan adanya politik nilai, sebagaimana yang selalu dibawa oleh senior-senior kita terdahulu," imbuhnya.
Oktaria mengingatkan, jangan sampai seperti Kongres di Surabaya, yang ternyata salah satu hasilnya mengubah posisi beberapa pasal di Anggaran Dasar tanpa argumentasi, dan tanpa sosialisasi ke kader.
"Para Calon Ketua Umum PB HMI wajib melepaskan diri dari ikatan-ikatan pihak luar. Sehingga kelak dalam menjalankan roda organisasi, Independensi PB HMI tidak diobrak-abrik oleh kepentingan pihak luar yang turut andil memenangkan orang bersangkutan di momen kongres," terangnya.
Ingat, bobroknya PB HMI berdampak pada struktur kepemimpinan di bawah, terutama pada komisariat. Perkaderan dinilainya akan mandek, dan jantung HMI akan berdetak dengan tidak teratur.
"Kita pernah melihat fenomena demikian, pada periodesasi PB HMI di tahun-tahun sebelumnya," tutup Oktaria.