Korban Selamat Dengar Rintihan Imam Masykur saat Dihajar Praka Riswandi Cs: Korban Teriak Aduh, Aduh
Dijelaskan Khaidar kala itu dirinya diminta oleh para terdakwa bertukar tempat duduk dengan Imam Masykur di posisi tengah.
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Khaidar, korban selamat dari aksi pembunuhan tiga oknum anggota TNI Praka Riswandi Manik, Praka Heri Sandi dan Praka Jasmowir hadir sebagai saksi dalam sidang kasus pembunuhan Imam Masykur di Pengadilan Militer II-08, Jakarta Cakung, Jakarta Timur, Kamis (2/11/2023).
Khaidar dalam kesaksiannya mengungkapkan, Imam Masykur dipukuli oleh para terdakwa lantaran tak mampu memberikan uang tebusan Rp 50 juta.
Imam kata Khaidar mulanya sempat disuruh menelepon atasannya guna meminta uang tebusan tersebut.
"Disuruh telpon 'telpon bos kamu', terus dijawab (Imam Masykur) tidak ada bos, terus dihubungi saudara entah siapa," kata Khaidar di ruang sidang.
Kemudian, lanjut Khaidar, Imam Masykur akhirnya menghubungi seorang laki-laki untuk meminta uang tebusan tersebut.
Hanya saja saat itu, Khaidar mengaku tidak mengetahui siapa sosok yang dihubungi oleh Imam Masykur.
"Kata-katanya 'bang bantu aku sebentar ini, aku lagi ditangkap' disuruh kirimin duit Rp 50 juta, kata yang telpon itu 'mana ada duit, kita kan abis kena musibah lagi gak ada duit sekarang'. Gak tau yang ngomong siapa, pokoknya laki-laki," ujar Khaidar.
Usai Imam Masykur menghubungi seseorang itu, Khaidar sempat mendengar suara rintihan Imam lantaran dipukuli oleh terdakwa.
"Abis itu dimatiin hape-nya langsung kayak dipukul. Ada teriakan 'aduh aduh' teriak mungkin karena dipukul," ucapnya.
Baca juga: Ancaman Praka Riswandi ke Ibu Imam Masykur: Kalau Ibu Tidak Sayang, Saya Bunuh Anak Ibu
Namun, Khaidar mengaku dirinya tak melihat saat Imam dipukuli oleh para terdakwa lantaran posisinya saat itu berada di tempat duduk belakang.
Dijelaskan Khaidar kala itu dirinya diminta oleh para terdakwa bertukar tempat duduk dengan Imam Masykur di posisi tengah.
"Waktu itu saya gak tau dipukul pake apa, karena saya gak liat," jelasnya.
Penculikan berujung pembunuhan terhadap Imam Masykur terjadi di Rempoa, Tangerang Selatan pada 12 Agustus 2023.