Densus 88 Antisipasi Aktivitas Kelompok Teror yang Tunggangi Aksi Bela Palestina
Densus 88 Antiteror Polri meminta masyarakat untuk mengantisipasi aktivitas kelompok teroris yang mencoba menunggangi Aksi Bela Palestina.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri meminta masyarakat untuk mengantisipasi aktivitas kelompok teroris yang mencoba menunggangi Aksi Bela Palestina yang saat ini gencar terjadi di Indonesia.
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan masyarakat harus hati-hati dan jangan sampai dimanfaatkan oleh para kelompok teroris tersebut.
Baca juga: Polisi Siap Amankan Aksi Bela Palestina di Monas Besok, Antisipasi Adanya Penyusup
"Bahwa tentu kita mengimbau masyarakat supaya waspada atau istilahnya apabila dalam kegiatan tersebut berhati-hati terhadap kehadiran atau adanya pemanfaatan atau ditunggangi oleh kelompok-kelompok teror tersebut," kata Aswin kepada wartawan dikutip Sabtu (4/11/2023).
Aswin menyebut para teroris tersebut nantinya akan melakukan provokasi hingga propaganda yang nantinya akan berbahaya.
"Yang seperti pernah terjadi sebelumnya diantaranya seperti melakukan provokasi propaganda disitu," ucapnya.
Baca juga: Densus 88 Ungkap Pelaku Terorisme Kerap Pakai Bahan Rumahan Buat Peledak
"Motif yang akan diangkat pasti selalu ketertindasan umat islam, ketidakpedulian kita di sini, maka kita semua harus melakukan sesuatu seperti itu," sambungnya.
Lebih lanjut, Aswin mengungkapkan pihaknya juga tetap melakukan pemantauan terhadap pergerakan kelompok teroris apalagi sampai ingin menyusup di Aksi Bela Palestina.
"Tapi bagi kami Densus kami akan memonitor adakah aktivitas kelompok teror yang nanti akan menunggangi atau masuk dalam situ," tuturnya.
Diketahui, sebelumnya Densus 88 Antiteror menangkap 42 kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD) dibawah pimpinan Abu Oemar alias AO yang mempunyai rencana menggagalkan Pemilu 2024 mendatang.
Dari 42 tersebut, 25 ditangkap di Jawa barat, 11 di DKI Jakarta, dan 6 di Sulawesi Tengah.
"Sampai hari ini kita sudah menangkap 42 orang, ada tambahan 2 orang lagi yang baru kita lakukan penangkapan terkait dengan jaringan AO, saudara AH alias AM dan saudara DAM," ujar Juru Bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jumat (3/11/2023).
Adapun Kelompok Abu Oemar ini disebut-sebut terafiliasi dengan JAD, dekat kepada Kelompok Negara Islam Indonesia (NII), dan kerap mendukung Kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
"Kelompok AO ini lebih dekat kepada akarnya, kepada NII. Mereka semua ini root-nya atau bibitnya adalah para pendukung NII. Nah afiliasi mereka kepada JAD, karena dukungan yang mereka berikan kepada kelompok ISIS," katanya.
Bangkitkan Sel Tidur Teroris
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memperingati jajarannya untuk melakukan pengawasan ketat terhadap sel-sel tidur teroris yang berpotensi mengancam pelaksanaan Pemilu 2024.
Hal itu disampaikan Sigit saat memimpin Apel Kasatwil Polri 2023 dalam rangka pengamanan Pemilu 2024 di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (1/11/2023).
Apalagi, kata Sigit, dampak dari perang Palestina dan Israel itu berpotensi dalam membangunkan jaringan-jaringan teroris yang ada.
"Beberapa waktu lalu dampak dari perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel tidur yang terafiliasi dengan teroris dan mau tidak mau kita tentunya harus waspada," kata Sigit kepada wartawan, Rabu (1/11/2023).
Sigit meminta kepada anggotanya untuk bisa peka jika menemukan adanya potensi atau tanda-tanda terkait gangguan keamanan khususnya saat masa tahapan hingga puncak pelaksanaan Pemilu 2024.
"Tentunya kita siapkan di semua wilayah kantong-kantong yang memang kita tengarai bahwa di situ banyak sel-sel tidur untuk betul-betul kita awasi secara ketat," kata Listyo kepada wartawan, Rabu (1/11/2023).
"Saya kira itu menjadi bagian tugas kita. Mudah-mudahan semuanya bisa kita laksanakan dengan baik dan semuanya bisa berjalan aman," sambungnya.