Minta Didoakan Syahid, Istiqomah Kenang Pesan Husein Sebelum Berangkat ke Palestina 12 Tahun Lalu
Istiqomah yang merupakan kakak perempuan dari aktivis kemanusiaan yang saat ini berada di Gaza Palestina, menyampaikan pesan dari Muhammad Husein.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Istiqomah ditemui di sela-sela kegiatannya melakukan advokasi terhadap masyarakat Palestina di Masjid An Nashr Bintaro Tangerang Selatan pada Kamis (9/11/2023).
Istiqomah baru saja bertemu dengan penyanyi sekaligus aktivis Annisa Theresia Ebenna Ezeria Pardede atau Tere dan perwakilan dari Friends of Palestine Network Malaysia dan Indonesia serta sejumlah aktivis muslimah lainnya membahas apa yang mereka bisa lakukan untuk membantu masyarakat Palestina saat ini.
Istiqomah yang merupakan kakak perempuan dari aktivis kemanusiaan yang saat ini berada di Gaza Palestina, Muhammad Husein.
Ia masih ingat adiknya berangkat ke Palestina pada 2011 silam.
Itu artinya, hingga saat ini adiknya sudah sekira 12 tahun tinggal di Gaza Palestina meski sempat beberapa kali pulang ke Indonesia selama itu.
Istiqomah mengatakan adiknya juga telah membicarakan keputusan untuk menjadi aktivis kemanusiaan di Gaza Palestina sebelum berangkat ke sana.
Keberangkatan adiknya ke Gaza Palestina, kata dia, juga telah disetujui almarhum ayah mereka yang ketika itu masih hidup.
Ketika itu, ayah mereka mendukung penuh keputusan Husein dan mendoakannya.
"Bahkan ketika sampai detik-detik terakhir mau berangkat itu ya, dia sempat kasih pesan ke almarhum ayah kami. 'Tolong doakan saya, semoga saya di sana menjadi seorang syahid'," kata Istiqomah pada Kamis (9/11/2023).
"Sehingga ayah kita ya, kalau ada waktu-waktu mungkin lagi kangen sama anaknya, dia selalu menceritakan itu ke kita-kita waktu (ayah) masih hidup. Jadi Husein itu waktu mau berangkat pesannya itu. Diulang-ulang sama ayah. Jadi kita keluarga selain mengingat pesan itu sebagai sebuah, kayak semacam kita persiapan mental lah," sambung dia.
Selama tinggal di sana, kata dia, adiknya telah mengalami lima peperangan besar antara Palestina dan Israel.
Sebagai kakak, perasaannya pun tak keruan setiap perang meletus.
Hatinya tak tenang karena merasa tidak ada tempat yang aman untuk Husein dan keluarganya di Gaza meskipun ia tahu adiknya bercita-cita menjadi syuhada di Palestina.