Alasan Presiden FIFA Gianni Infantino Dianugerahi Bintang Jasa Pratama
Inilah alasan mengapa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan tanda bintang jasa pratama kepada Presiden FIFA, Gianni Infantino.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Inilah alasan mengapa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan tanda bintang jasa pratama kepada Presiden FIFA, Gianni Infantino.
Gianni Infantino mendapatkan penghargaan tersebut di Istana Negara, Jumat (10/11/2023).
Presiden FIFA itu memperoleh tanda bintang jasa pratama berbarengan dengan penghargaan yang diberikan kepada enam orang pejuang sebagai pahlawan nasional.
Baca juga: Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Jasa Pratama kepada Presiden FIFA Gianni Infantino
Dilansir Kompas.com, Gianni dipandang memiliki jasa yang besar di bidang olahraga yang memberikan kebermanfaatan bagi bangsa dan negara.
Oleh sebab itu, ia dinilai pantas mendapatkan penghargaan ini.
"Pengabdian dan pengorbanannya di bidang olahraga yang bermanfaat bagi bangsa dan negara dan atau dalam bakti dan jasanya diakui secara luas di tingkat nasional serta warga negara asing yang berjasa besar pada bangsa dan negara Indonesia," ucap Sesmilpres, Laksamana Muda TNI Hersan saat membacakan Keputusan Presiden di Istana Negara, Jumat.
Sebelumnya, penghargaan untuk Gianni telah disepakati dalam rapat terbatas bersama Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (DGTK) di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 3 Agustus 2023 silam.
Kala itu, Ketua DGTK, yakni Mahfud MD memberikan penjelasan mengapa gelar kehormatan diberikan kepada Gianni Infantino.
"Kalau yang (penghargaan kepada) FIFA itu karena jasa-jasanya atas persepakbolaan di Indonesia," terang Mahfud pada Kamis (3/8/2023).
Mulanya, pemberian gelar kehormatan untuk pria berusia 53 tahun itu diusulkan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Selepas usulan itu dianggap memenuhi syarat, pemerintah sepakat Gianni memiliki peran dalam persepakbolaan nasional.
Peran pentingnya ialah membimbing Indonesia pada kerja sama internasional sepak bola.
"Sehingga dia dianggap layak berdasarkan diskusi-diskusi yang panjang, bukan diskusi yang instan. Apa yang diberikan, apa yg dilakukan," tutur Mahfud.
Acara penghargaan itu dihadiri oleh sejumlah pejabat negara, di antaranya Menpora Dito Ariotedjo, Menkopolhukam Mahfud MD.