Menkes Budi Ungkap Capaian Positif Transformasi Ketahanan Kesehatan
Cita-cita luhur bangsa Indonesia untuk mencapai kedaulatan farmasi dan alat kesehatan dalam negeri kian dekat.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cita-cita luhur bangsa Indonesia untuk mencapai kedaulatan farmasi dan alat kesehatan dalam negeri kian dekat.
Hal ini nampak dari implementasi transformasi ketahanan kesehatan yang perlahan namun pasti telah membuahkan hasil.
Keberhasilan tersebut, kata Menteri Kesehatan Budi G.Sadikin setidaknya sudah nampak di beberapa aspek.
Salah satunya, jumlah produsen dalam negeri yang mampu memproduksi vaksin sendiri mengalami peningkatan dari 1 menjadi 3 produsen.
“Kita punya 1 perusahaan vaksin namanya Biofarma. Dalam 3 tahun terakhir, Indonesia sudah menambah jumlah perusahaan vaksin dari 1 jadi 3 dan 2 diantaranya adalah swasta,” demikian disampaikan Menkes ketika membuka pameran inovasi dan teknologi kesehatan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Beriringan dengan keberhasilan ini, Menkes menyebut bahwa teknologi untuk memproduksi vaksin juga semakin maju.
Menurutnya, sekarang Indonesia telah mampu memproduksi 4 jenis vaksin yakni vaksin berbasis virus, mRNA, protein rekombinan dan viral vektor.
“Teknologi pembuatan vaksin ada 4 di dunia, yang kuno adalah pembuatan vaksin berbasis virus. Namun ada juga vaksin modern yang berbasis vektor maupun vaksin berbasis mRNA. Berkat penerapan teknologi vaksin, Indonesia yang tadinya hanya bisa memproduksi 2, kini seluruhnya bisa diproduksi di dalam negeri,” kata Menkes.
Keberhasilan selanjutnya, Budi menjelaskan, impor bahan baku obat mulai terkikis.
Sebab, 9 dari 10 bahan baku obat kini sudah bisa diproduksi di dalam negeri.
Berapa bahan baku obat itu diantaranya ada Parasetamol, Clopidogrel, dan Atorvastatin.
Realisasi belanja farmasi dan alat kesehatan dalam negeri juga dilaporkan meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Bahkan dalam kurun waktu 6 bulan, sejak Januari-Juni 2023, Kemenkes tercatat telah merealisasikan sekitar Rp 9 triliun anggaran untuk belanja produk kesehatan dalam negeri.
“Belanja obat dan alkes dalam negeri juga meningkat. Di tahun 2020 sekitar Rp 4,5 triliun anggaran belanja untuk bahan baku obat, sekarang Rp 9 triliun sudah digunakan untuk belanja bahan obat dalam negeri,” ujar Menkes.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.