Momentum Hari Pahlawan, Rieke: Stop Banalitas Kejahatan!
Rieke menuturkan, Indonesia selama 32 tahun pernah ada pada masa kelam itu. Perlawanan rontokkan rezim totaliter menelan banyak korban jiwa, termasuk
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI Rieke Diah mengatakan, Hari Pahlawan 10 November hendaknya menjadi momentum untuk menghentikan banalitas kejahatan (banality of evil).
"Selamat Hari Pahlawan, rayakan menolak lupa. Jangan mau jadi bangsa yang banal," kata Rieke dalam keterangannya, Jumat (10/11/2023).
Rieke menuturkan, banalitas kejahatan adalah kejahatan yang lahir dari kedangkalan berpikir. Kejahatan yang direproduksi oleh kekuasaan yang menggunakan instrumen teror dan propaganda.
"Tujuannya melahirkan ketertundukan total pada rezim. Akibat dari banalitas kejahatan adalah lahirnya manusia banal. Manusia yang tidak mampu bedakan mana yang baik, mana yang jahat. Tidak mampu bedakan mana yang indah dan buruk," ujarnya.
"Teror dan propaganda yang digunakan suatu rezim untuk ketertundukan buta (gehoorzaamheid) warga, mereproduksi bukan hanya rasa takut dan hilangnya sikap kritis," tambahnya.
Baca juga: Breaking News, MUI Terbitkan Fatwa Dukung Agresi Israel ke Palestina Hukumnya Haram
Rieke menuturkan, Indonesia selama 32 tahun pernah ada pada masa kelam itu. Perlawanan rontokkan rezim totaliter menelan banyak korban jiwa, termasuk pada peristiwa jelang Reformasi 1998.
"Peringatan Hari Pahlawan 2023 momentum untuk bangkitkan memori kolektif perjuangan pahlawan yang memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan. Namun, sekaligus mengingat pengorbanan mereka yang gugur dan hilang selama 32 tahun," katanya.
