Akademisi Ungkap 4 Faktor Gangguan Proses Pemilu 2024
Rivalitas politik tersebut dapat dibaca misalnya 5 tahun yang lalu nasionalis vs fundamentalis dan sekarang nasionalis vs nasionalis.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Eko Sutriyanto
![Akademisi Ungkap 4 Faktor Gangguan Proses Pemilu 2024](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-pemilu-2024-8.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretariat Nasional Forum Strategis Pembangunan Sosial (FORES) melalui Bidang Politik dan Pemerintahan menggelar diskusi mengangkat tema “Menyoal Keamanan Pemilu Tahun 2024”.
Diskusi itu menghadirkan narasumber Akademisi sekaligus Peneliti Center for Strategic Policy Studies SKSG Universitas Indonesia, Marlon Kansil.
Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 yang akan jatuh pada tanggal 14 Februari 2024 tentu masih banyak catatan-catatan penting untuk perbaikan demokrasi Indonesia.
Pemilu dianggap sebagai sarana untuk memilih pemimpin selama lima tahun kedepan.
Marlon Kansil mengungkapkan ada empat faktor yang dapat mempengaruhi keamanan Pemilu; pertama faktor keinginan (intention); kedua faktor kapasitas (capacity); ketiga faktor kondisi (circumtsances); dan keempat faktor kerentanan (vulnerability).
Baca juga: TKN Prabowo-Gibran Minta Megawati Buktikan Ucapan Soal Kecurangan Pemilu: Jangan Buat Insinuasi
Marlon Kansil mengatakan, faktor intensitas mempengaruhi gaya politik Indonesia yaitu yang dulunya berteman dan sekarang menjadi rival politik, bahwa suasana politik masih sangat dinamis.
Rivalitas politik tersebut dapat dibaca misalnya 5 tahun yang lalu nasionalis vs fundamentalis dan sekarang nasionalis vs nasionalis.
Faktor Intensitas tersebut tidak hanya datang dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri.
"Mengacu pada perkembangan keamanan 5 dan 10 tahun lalu yang diproyeksikan hari ini, bahwa intensitas ini tidak hanya dipengaruhi dari dalam negeri tetapi ada pengaruh dari luar negeri untuk memberi amunisi terhadap dinamika politik Indonesia masuk pada level ektrem, dan faktor intensitas ini dimiliki juga oleh Partai Politik, baik secara pribadi maupun organisasi, yang terstruktur maupun non-struktur," kata dia, seperti dikutip Minggu (12/11/2023).
Lebih lanjut, Marlon Kansil mengungkapkan bahwa selain faktor intensitas ada juga faktor kapasitas.
Bahwa kapasitas dapat memberi manifestasi terhadap gangguan keamanan Pemilu 2024 karena faktor tersebut dapat dipersiapkan untuk menggagalkan dan mengganggu proses Pemilu 2024.
“Saya yakin persiapan-persiapan atau faktor kapasitas kaitannya dengan keamanan Pemilu 2024 itu bisa saja terjadi, misalnya melalui Surat Suara, TNI ataupun POLRI. Tetapi saya melihat bahwa persiapan-persiapan itu seluruh kontestan baik yang terlihat maupun tidak terlihat dapat menjalankan upaya itu. Menurut Intelijen, kapasitas ini akan mampu mengecek siapa kawan dan siapa lawan dan itu juga bisa mengganggu," ujar Akademisi Univeritas Indonesia ini.
Marlon Kansil menjelaskan, faktor ketiga yaitu faktor kondisi (circumtsances).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.