Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soroti Pergantian Wakil Kepala BIN, Andi Widjajanto: Kenapa Baru Dilakukan Sekarang?

Menurut Andi penunjukan wakil Kepala BIN di tengah situasi politik seperti saat ini dianggapnya tak lumrah bahkan dirinya pun mempertanyakan.

Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Soroti Pergantian Wakil Kepala BIN, Andi Widjajanto: Kenapa Baru Dilakukan Sekarang?
Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan
Pengamat militer sekaligus Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Andi Widjajanto saat ditemui di Media Center TPN, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (12/11/2023). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat militer sekaligus eks Gubernur Lemhanas, Andi Widjajanto menyoroti penunjukan wakil kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di tengah suasana politik yang tengah bergejolak.

Seperti diketahui Panglima TNI Laksamana Yudo Margono baru saja mempromosikan Letjen I Nyoman Chantiasa sebagai Wakil Kepala BIN menggantikan Letjen (Purn) Teddy Laksmana.

Baca juga: Profil Letjen TNI I Nyoman Cantiasa, Mantan Danjen Kopassus yang Kini Ditunjuk jadi Wakil Kepala BIN

Menurut Andi penunjukan wakil Kepala BIN di tengah situasi politik seperti saat ini dianggapnya tak lumrah bahkan dirinya pun mempertanyakan.

"Lumrahnya itu bukan dilakukan di masa ini. Pertanyaannya itu kenapa baru dilakukan sekarang, karena pada dasarnya untuk kacamata saya sebagai pengamat militer, kedudukan wakil kepala BIN itu jabatan karir," kata Andi yang juga Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud saai ditemui di Media Center TPN, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (12/11/2023).
Dirinya pun menyoroti peran Presiden yang menurutnya memiliki andil untuk menilai penunjukan wakil kepala BIN di masa-masa seperti ini.

Baca juga: 56 Perwira Tinggi TNI AD Dimutasi: Eks Danjen Kopassus Ditunjuk Jadi Wakil Kepala BIN

Sebab kata Andi seharunya pergantian posisi wakil kepala BIN bisa dilakukan jauh hari sebelum masa-masa politik seperti saat ini.

"Sehingga seharusnya presiden kemudian menggunakan posisinya sebagai ketua tim penilai akhir sudah harus melakukan pergantian jabatan itu sejak lama," jelasnya.

BERITA REKOMENDASI

Namun meski begitu, Andi mengaku merasa lega terkait adanya pergantian posisi orang nomor dua di tubuh lembaga intelijen negara itu.

Lantaran menurutnya, selama ini dirinya berpandangan ada suatu yang tak normal dengan urung digantinya wakil kepala BIN tersebut.

"Baru hari ini saya yang melihat organisasi berjalan normal lega akhirnya ada pergantian. Karena itu ada sesuatu yang tidak normal kenapa pergantian belum dilakukan, akhirnya berhasil dilakukan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas