15.000 Bayi Diperkirakan Akan Lahir di Gaza hingga Akhir 2023, 180 Perempuan Melahirkan Setiap Hari
Save the Children mengabarkan diperkirakan 15.000 bayi akan lahir di Gaza 7 Oktober hingga akhir tahun 2023, namun akan hadapi risiko besar.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Diperkirakan sebanyak 15.000 bayi akan lahir di Gaza antara 7 Oktober hingga akhir tahun 2023.
Informasi itu dikabarkan oleh Save the Children, Selasa (14/11/2023).
Namun bayi-bayi yang baru lahir itu akan menghadapi risiko besar di tengah meningkatnya serangan masif yang dilakukan oleh Israel.
Diketahui pasukan Israel mulai menargetkan penyerangan rumah sakit di Gaza.
Akibatnya ancaman serius pada perawatan medis di RS, dan berdampak pada kebutuhan air dan makanan.
”Perawatan medis, air dan makanan pada tingkat krisis,” kata Save the Children, mengutip Anadolu Agency.
Baca juga: Netanyahu Marah Kanada Sebut Israel Bunuh Sipil Gaza, Justin Trudeau: Dunia Jadi Saksi
Save The Children juga menyebut sekitar 15 persen wanita yang melahirkan kemungkinan besar mengalami komplikasi.
Proyeksi mereka didasarkan pada data PBB baru-baru ini yang memperkirakan bahwa sekitar 180 perempuan melahirkan setiap hari di wilayah Palestina yang terkepung.
Bahkan menurut data para perempuan di Gaza akan menyumbang angka kelahiran kembar di wilayah pendudukan Palestina.
“Air bersih langka, makanan dan obat-obatan semakin menipis, dan perempuan hamil atau menyusui kesulitan mendapatkan makanan."
"Rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang sudah menghadapi kekurangan parah kini diserang, menyebabkan ribuan pasien, termasuk perempuan hamil dan bayi baru lahir, berada dalam bahaya besar," lanjut Save The Children.
Laporan itu juga hasil pengamatan Maha, seorang anggota staf Save the Children di Jalur Gaza yang mengungsi ke selatan tapi bisa berlindung di luar Rumah Sakit Al Shifa.
“Pemandangan di rumah sakit sangat mengerikan. Wanita hamil di lorong menjerit kesakitan. Bayi baru lahir tak dikenal di inkubator, tanpa ada anggota keluarga yang masih hidup. Bahan bakar sudah habis. Saya harus mengungsi. Saya tidak tahu apakah mereka selamat," kata Maha.
Rumah Sakit di Gaza Banyak yang Tak Berfungsi