Koordinator MAKI Kritik Firli Bahuri Ngumpet di Balik Tas usai Diperiksa Polisi: Memalukan
Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, menyebut sikap Ketua KPK Firli Bahuri menghindari wartawan sebagai perilaku yang memalukan.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Sri Juliati

"Tindakan Firli Bahuri yang berusaha menghindari jurnalis dengan bersembunyi dan menutup wajahnya menggunakan tas setelah menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri mengingatkan masyarakat pada kebiasaan para koruptor," kata Kurnia Ramadhana dalam keterangannya, Jumat.
Hal yang kemudian sedikit membedakan ialah para koruptor mengenakan rompi oranye, sedangkan kemarin Firli memakai baju batik.
Meski begitu, perilaku Firli sama saja, yaitu mencari siasat untuk menghindari pertanyaan dari para jurnalis.
"Seperti yang sering tampak di KPK, koruptor yang mengenakan rompi oranye selalu mencari siasat untuk lari dari kejaran jurnalis."
"Perbedaan di antara keduanya praktis hanya pakaiannya saja, koruptor menggunakan rompi, sedangkan Firli mengenakan batik," sebut Kurnia.
Kurnia menilai, pria berusia 60 tahun itu melakukan hal tersebut karena takut dengan berbagai pertanyaan awak media yang akan mendalami soal dugaan pemerasan terhadap SYL tersebut.
Kurnia menduga, Firli Bahuri menghindari jurnalis karena dirinya merupakan pelaku sebenarnya.
"Perasaan panik yang tampak dari tindakan Firli tersebut menimbulkan prasangka, bahkan mungkin menjurus pada keyakinan, di tengah masyarakat bahwa dirinya memang benar terlibat dalam perkara pemerasan dan pertemuan dengan pihak berperkara."
"Sebab, jika merasa benar, mengapa sampai ketakutan seperti itu?" ujar Kurnia.
Penjelasan Kubu Firli
Sementara itu, pihak Firli Bahuri telah buka suara perihal sikap Ketua KPK tersebut dalam menghindari kejaran dari para jurnalis.
Kuasa Hukum Firli, Ian Iskandar, mengatakan sejatinya hal tersebut merupakan hal yang biasa dan tidak perlu dibesar-besarkan.
"Biasa saja. Teman media aja yang mendramatisir," kata Ian saat dihubungi wartawan, Jumat.
Menurutnya, saat itu Firli tidak menghindari awak media. Kliennya memiliki agenda lain sehingga tidak bisa berlama-lama di Bareskrim Polri.
"Dia minta saya yang ketemu teman media, karena ada kerjaan yang mendesak kemarin di KPK," ucapnya.
Bahkan, Ian mengeklaim awalnya Ketua KPK itu ingin menemui awak media dan memberikan keterangan selepas pemeriksaan.
"Nggaklah (menghindar). Tadinya malah dengan saya mau ketemu teman media," tutur Ian.
(Tribunnews.com/Deni/Ilham Rian Pratama/Abdi Ryanda Shakti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.