Koordinator MAKI Kritik Firli Bahuri Ngumpet di Balik Tas usai Diperiksa Polisi: Memalukan
Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, menyebut sikap Ketua KPK Firli Bahuri menghindari wartawan sebagai perilaku yang memalukan.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Sri Juliati

TRIBUNNEWS.COM - Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, menyebut sikap Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menghindari wartawan sebagai perilaku yang memalukan.
Menurut Boyamin, perilaku Firli Bahuri itu hanya bisa digambarkan dengan satu kata: memalukan.
Sebagaimana diketahui, Firli telah diperiksa polisi terkait kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) pada Kamis (16/11/2023).
Baca juga: Alibi Kubu Firli Bahuri soal Hindari Wartawan hingga Tutup Muka dengan Tas Usai Diperiksa Bareskrim
Namun, selepas menjalani pemeriksaan, Firli enggan menemui awak media. Ia langsung kabur menggunakan mobil.
Ketika di dalam mobil, Firli Bahuri bahkan menyembunyikan wajahnya menggunakan tas.
"Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi atas ngumpetnya Pak Firli kecuali satu kata: Memalukan," kata Boyamin dalam keterangannya sebagaimana diterima oleh Tribunnews.com, Jumat (17/11/2023).
"Memalukan atas perbuatan yang dilakukan Pak Firli. Jadi malu atas hal-hal yang dilakukan Pak Firli kepada kita semua," tuturnya.
Menurutnya, sebagai Ketua KPK, seharusnya Firli Bahuri memberikan penjelasan dan klarifikasi sehingga masyarakat memahami duduk perkara ini.
Sebab, sebelumnya Firli telah membantah melakukan pemerasan kepada eks Mentan Syahrul.
Boyamin berharap, kejadian seperti ini tak akan terulang kembali di kemudian hari.
"Saya kira, ini jangan terulang lagi di kemudian hari. Karena apa? Nyatanya Ketua KPK yang mestinya dibanggakan ternyata tidak gentleman," sambungnya.
Mestinya, kata Boyamin, Firli memberikan contoh kepada masyarakat, menghormati hukum dengan cara memberikan keterangan sejelas-jelasnya kepada publik melalui media massa sebagai pendidikan hukum.

Kritik sejenis soal sikap Firli Bahuri selepas diperiksa oleh polisi juga dilayangkan oleh peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Kurnia Ramadhana.
Kurnia menilai, sikap pria berusia 60 tahun itu yang menghindari jurnalis mirip perilaku koruptor.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.