Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Letjen Maruli Simanjuntak Urus Akses Air Bersih untuk Warga hingga Dijuluki "Jenderal Air"

Ia pun memerintahkan jajaran Korem kerja bahu-membahu dengan warga setempat untuk membangun dam atau bendungan kecil serta embung-embung untuk cadanga

Penulis: Gita Irawan
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Cerita Letjen Maruli Simanjuntak Urus Akses Air Bersih untuk Warga hingga Dijuluki
Tribunnews.com/Gita Irawan
Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak usai menerima Rekor Dunia MURI sebagai Insan Indonesia yang Membantu Pengadaan Air Bersih Terbanyak Kepada Masyarakat Secara Berkelanjutan di Markas Kostrad Jakarta pada Senin (20/11/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak mengaku telah memperhatikan masalah akses air bersih sejak menjabat sebagai Komandan Korem (Danrem).

Maruli tercatat pernah menjabat Danrem 074/Warastratama Kodam IV Diponegoro medio 2016 sampai 2017 lalu.

Awalnya, kata dia, selama di tentara ia banyak mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang bersinggungan dengan dimensi sosial di antaranya pengobatan masal, perbaikan fasilitas umum dan lain sebagainya. 

Namun demikian, menurutnya program-program seperti itu akan sulit untuk dilakukan secara berkelanjutan. 

Sehingga ia mulai menyoroti terkait masalah akses air bersih karena manfaatnya bagi masyarakat sangat luas dan mampu dilakukan secara berkelanjutan baik dari bidang kesehatan, pertanian, peternakan, dan lain sebagainya.

Maruli saat itu mulai memperhatikan ada yang kurang dalam hal intensifikasi budi daya pertanian di wilayahnya. 

BERITA REKOMENDASI

Selain itu Maruli juga melihat banyak lahan-lahan tidak ditanami karena berbagai faktor.

Contohnya, kondisi geografis di Wonogiri yang berkontur tanah bergunung-gunung dan kering. 

Sementara itu, lokasi lahan pertanian warga sebagian besar berada di ketinggian yang tak ada sumber air. 

Padahal tersedia sumber air melimpah dari anak-anak sungai di kawasan lembah. 

Sebab, itu sebagian besar pertanian di Wonogiri bersifat tadah hujan.

Baca juga: DPR Setuju Jenderal Agus Subiyanto Jadi Panglima TNI, Mengapa Dianggap Bagian dari Geng Solo


Ia pun memerintahkan jajaran Korem kerja bahu-membahu dengan warga setempat untuk membangun dam atau bendungan kecil serta embung-embung untuk cadangan air di waktu kemarau.

Air dari bendungan kecil tersebut kemudian dinaikkan dengan pompa hidrolik untuk mengairi lahan pertanian warga di kawasan bukit. 

Halaman
123

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas