Cerita Letjen Maruli Simanjuntak Urus Akses Air Bersih untuk Warga hingga Dijuluki "Jenderal Air"
Ia pun memerintahkan jajaran Korem kerja bahu-membahu dengan warga setempat untuk membangun dam atau bendungan kecil serta embung-embung untuk cadanga
Penulis: Gita Irawan
Editor: Acos Abdul Qodir
Kemudian pemanfaatan dan perawatannya diserahkan kepada warga pengguna dengan didampingi Babinsa.
Hingga saat itu Korem 074/Warastratama bersama warga telah berhasil membangun 17 buah bendungan kecil, 6 buah tanggul, dan 3 buah embung yang tersebar di sejumlah desa di Wonogiri, Klaten dan Sukoharjo.
Kemudian setelah ia menjabat sebagai Pangdam IX Udayana pada medio 2020 sampai 2022, ia menemukan lagi persoalan terkait akses air bersih di wilayahnya mengingat wilayah Kodam IX Udayana mencakup Kepulauan Nusa Tenggara.
Tak kurang dari 150 titik sumur sudah ia bangun di wilayah binaannya yang terkenal sulit mendapatkan air bersih itu.
Setidaknya 200 ribu penduduk yang sudah merasakan manfaat dari program tersebut hingga 2021.
Salah satu program kerja paling populer yang dilakukan Maruli saat itu adalah pembangunan pompa hidram di beberapa daerah, khususnya di NTT yang kekurangan sumber air.
Tak ayal, Maruli mendapatkan julukan "Jenderal Air" dari masyarakat setempat.
Bahkan ada kelakar di tengah masyarakat, khususnya di wilayah NTT, bahwa sapi dan kuda saling melirik jika melihat Maruli lewat karena sapi dan kuda pun tahu, jika Maruli datang, artinya air sudah dekat.
Kemudian ia mengusulkan kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang menjabat saat itu yakni Jenderal Dudung Abdurachman agar program tersebut menjadi program untuk seluruh Indonesia.
Akhirnya, kata dia, program tersebut disetujui oleh Dudung.
Angkatan Darat, kata dia, mulai banyak mengerjakan program tersebut.
Namun demikian, kata dia, program pengadaan akses air bersih kepada masyarakat yang disupervisinya tetap terus berjalan.
Hal tersebut disampaikannya usai menerima Rekor Dunia MURI sebagai Insan Indonesia yang Membantu Pengadaan Air Bersih Terbanyak Kepada Masyarakat Secara Berkelanjutan di Markas Kostrad Jakarta pada Senin (20/11/2023).
"Saya sebenarnya sudah mengerjakan ini sejak zaman Danrem. Danrem saya sudah mengerjakan air. Jadi Pangdam ketemu lagi masalah itu. Sekarang sudah jadi program Angkatan Darat namun saya tetap mengerjakannya," kata Maruli.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.