Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wa Ode Nurhayati Terima Mandat Jadi Koordinator Presidium Forum Alumni HMI Wati Nasional

FORHATI sebagai perempuan-perempuan intelektual tentu mengambil peran strategis sebagai penjaga demokrasi.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Wa Ode Nurhayati Terima Mandat Jadi Koordinator Presidium Forum Alumni HMI Wati Nasional
HO
Rotasi kepemimpinan di internal Forhati Nasional yang mendapuk Wa Ode Nurhayati sebagai koordinator presidium pada tahun ini. 

Wa Ode sadar memiliki nomor yang tidak menguntungkan, dari itu dia mengambil sikap proaktif dan mulai memperkenalkan dirinya kepada konstituen di level pedesaan.

Dia tak ingin menjadi politikus yang terkenal lewat baliho. Begitu memastikan namanya lolos ke Senayan, Wa Ode mengumpulkan alumni aktivis mahasiswa di Sultra untuk bergabung di Wa Ode Nurhayati Center. Para alumni itu diminta untuk bekerja mengumpulkan aspirasi warga yang nantinya akan disampaikan kepada dirinya.

Pada tahun 2011, KPK menetapkan Wa Ode Nurhayati sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah Tertinggal (DPPIDT). Dia diduga telah menerima suap sebesar Rp 6 miliar dari pengusaha Fahd A Rafiq yang diberikan melalui pengusaha Haris Suharman.

Penerimaan suap ini diduga terkait penetapan tiga kabupaten di Aceh sebagai daerah penerima dana PPID. Setelah menjalani pemeriksaan selama kurang lebih sembilan jam pda tanggal 26 Januari 2012, Wa Ode akhirnya dibawa ke Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur dari gedung KPK, Jakarta dengan mobil tahanan sekitar pukul 20.55 WIB.

Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Wa Ode mulai menyeret nama-nama lain yang disinyalir ikut terlibat dalam kasus suap ini. Pada bulan Februari 2012, Wa Ode melaporkan berkas-berkas ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Berkas-berkas ini menurutnya bisa menjadi bukti adanya dugaan korupsi yang dilakukan oleh anggota Badan Anggaran (Banggar).

Seputar Forhati

Forum Alumni HMI Wati adalah organisasi alumni HMI wati yang berada di dalam KAHMI (Korp Alumni HMI), didirikan 22 Desember 1998 di Jakarta.

Tujuan berdirinya sebagai wadah bagi anggota untuk memaksimalkan pengalaman keilmuan, wawasan, potensi, dan profesi yang dimiliki dalam rangka ketaqwaan kepada Allah swt.

BERITA REKOMENDASI

Sejalan dengan tujuan tersebut, maka menjelang usia ke-24 tahun, FORHATI utamanya harus menjadi rumah besar bagi alumni-alumni HMI wati, di daerah maupun nasional.

FORHATI menjadi wadah berkiprah alumni HMI wati dengan bebagai lini profesi kehidupan.

Oleh karena itu sebagai sebuah organisasi tempat berkumpul para professional, maka roda organisasi FORHATI harus digerakkan secara profesional dengan sebuah team work yang terkoordinasi dengan baik.

Kira-kira mirip tagline sebuah produk handphone yang pernah jaya pada masanya, connecting people.

Maknanya, begitupun layaknya roda organisasi akan bergerak dengan baik jika semuanya terkoneksi dengan baik.


FORHATI harus senantiasa peka dengan situasi yang terjadi di sekelilingnya, terutama persoalan-persoalan perempuan dan anak yang muaranya adalah keluarga.

Bagaimana menyederhanakan suatu persoalan yang timbul, menganalisisi dan memberi solusi yang konkret.

Sehingga FORHATI akan tampil terdepan untuk memperjuangkan harkat martabat perempuan dan anak, mulai dari mengawal hukum yang menjadi aturan-aturan terkait dan melahirkan konsep-konsep yang diperlukan.

Hingga memberi solusi pada tataran pelaksanaan pembinaan, pembelaan, dan peningkatan kemampuan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas