Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bertemu Uskup Agung Athena, Wapres Sampaikan Konsep Bhinneka Tunggal Ika

Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin membeberkan konsep Bhinneka Tunggal Ika kepada Uskup Agung Athena, His Beatitude Ieronymos II.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Bertemu Uskup Agung Athena, Wapres Sampaikan Konsep Bhinneka Tunggal Ika
Setwapres
Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin saat bertemu Uskup Agung Athena, His Beatitude Ieronymos II di Holy Archdiocese of Athens di Athena, Yunani 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin membeberkan konsep Bhinneka Tunggal Ika kepada Uskup Agung Athena, His Beatitude Ieronymos II.

Hal ini disampaikan Ma'ruf saat mengunjungi Holy Archdiocese of Athens di Athena, Yunani.

"Indonesia memiliki lebih dari 270 juta penduduk, sekitar 17 ribu pulau, 718 bahasa daerah, dan mengakui 6 agama resmi yaitu Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Kami menganut filosofi Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu," tutur Ma'ruf melalui keterangan tertulis, Jumat (24/11/2023). 

Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin bertemu Uskup Agung Athena, His Beatitude Ieronymos II, di Holy Archdiocese of Athens di Athena, Yunani, Kamis (23/11/2023).
Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin bertemu Uskup Agung Athena, His Beatitude Ieronymos II, di Holy Archdiocese of Athens di Athena, Yunani, Kamis (23/11/2023). (Istimewa)

Filosofi ini, kata Ma'ruf, adalah cerminan esensi keragaman yang membentuk masyarakat Indonesia yang menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi perdamaian.

“Filosofi ini juga menjadi kompas masyarakat Indonesia untuk memelihara toleransi dan perdamaian antarmasyarakat yang multikulural dengan ragam etnis, ras, dan agamanya," kata Ma'ruf.

Dalam pertemuan dengan Uskup Agung Athena ini, dirinya mengatakan bahwa Yunani adalah salah satu negara Eropa yang pertama kali memberikan pengakuan atas kedaulatan Indonesia pada Desember 1949.

Ia juga menyebutkan, kehidupan bermasyarakat di Indonesia dan Yunani memiliki karakteristik yang sama, yaitu hidup berdampingan dengan damai di tengah keberagaman agama yang ada dan bahkan menjadi perekat bangsa.

Berita Rekomendasi

Dirinya mengharapkan pertemuan hari ini, tidak hanya akan menguatkan konsep perdamaian dan toleransi dalam bernegara maupun bermasyarakat, tetapi juga dapat membawa kebaikan bagi kedua negara.

“Saya berharap pertemuan ini semakin mengukuhkan komitmen bersama untuk mempromosikan pemahaman dan mendorong kerja sama yang saling menguntungkan," jelasnya. 

Baca juga: Sejarah Hari Toleransi Internasional, Diperingati pada 16 November 2023

Hadir dalam pertemuan ini di antaranya, The Very Reverend Archimandrite Ioannis Karamouzis, Archsecretary of the Holy Synod of the Church of Greece, The Very Reverend Archimandrite Barnabas, Chancellor of the Archdiocese, The Very Reverend Archimandrite Lakovos Vicar General of the Archdiocese, The Very Reverend Archimandrite Eugenios Shadow Vicar General, serta Director of the Office of the Archbishop Ioannis Tsouras.

Sementara Wapres didampingi oleh Duta Besar RI untuk Yunani Bebeb A.K. Nugraha Djundjunan, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah, serta Staf Khusus Wapres Zumrotul Mukaffa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas