Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KSAU Ungkap Rencana Pengadaan 25 Radar Baru untuk Perkuat Pertahanan Udara

Sebanyak 25 radar tersebut, kata KSAU, akan dibeli dari salah satu negara di Eropa Barat dan satu negara lagi belum ditentukan.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in KSAU Ungkap Rencana Pengadaan 25 Radar Baru untuk Perkuat Pertahanan Udara
TNI AU
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo. 

Ke depan, kata Fadjar, TNI AU akan mengajukan pengadaan radar untuk cadangan dari semua radar yang akan tergelar nantinya.

Ia mencontohkan radar menjadi elemen penting dalam pertahanan udara dengan melihat perang Ukraina dan Rusia saat ini.

"Sebagai contoh, kenapa negara Ukraina itu dia bisa cukup bertahan mendapat serangan dari Rusia. Satu negara sebesar itu radarnya 200, dan mereka memang memiliki sistem pertahanan udara yang cukup kuat, buktinya sampai sekarang masih bisa bertahan," kata dia.

13 Radar Baru Dari Prancis

Kepala Biro Humas Setjen Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha mengatakan nilai kontrak kontrak jual beli antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dengan PT Len Industri (Persero) untuk pengadaan 13 unit sistem radar Ground Control Interception (GCqI) GM-403 dari Thales, Prancis mencapai €354,1 Juta.

"Nilai kontrak sebesar EUR 354.119.092,00," kata Edwin saat dihubungi wartawan pada Rabu (28/6/2023).

Kementerian Pertahanan RI sebelumnya telah menandatangani kontrak jual beli antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dengan PT Len Industri (Persero) untuk pengadaan 13 unit sistem radar Ground Control Interception (GCqI) GM-403 dari Thales, Prancis.

BERITA REKOMENDASI

Kerja sama tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama Len, Bobby Rasyidin, dan SVP Latin America & Asia of Thales International SAS, Guy Bonassi, di Prancis beberapa waktu yang lalu.

Hal tersebut dinilai sebagai hasil dari diplomasi pertahanan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Prancis.

"Kontrak ditandatangani pada tanggal 20 April 2022 dan pengiriman dilakukan dalam waktu 48 bulan setelah tanggal efektif kontrak. Selain itu, periode garansi untuk sistem radar ini adalah 36 bulan," kata keterangan resmi Biro Humas Setjen Kemhan di laman kemhan.go.id pada Selasa (27/6/2023).

"Kementerian Pertahanan mengadakan kontrak pembelian dengan PT Len Industri (Persero) untuk memajukan industri pertahanan dalam negeri," sambung dia.

Sistem radar GCI dinilai sangat penting untuk memantau dan mengendalikan lalu lintas udara, memberikan peringatan dini terhadap ancaman udara potensial, dan memastikan keamanan ruang udara nasional.

Pengadaan 13 unit sistem radar GCI tersebut juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memodernisasi dan memperkuat kemampuan pertahanan negara, serta alutsista TNI.

"Keterlibatan PT Len Industri (Persero) dalam proses pengadaan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan industri pertahanan dalam negeri, meningkatkan kesempatan kerja lokal, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional," kata keterangan tersebut.

Thales sendiri merupakan perusahaan teknologi global yang dikenal karena solusi pertahanan dan keamanannya yang canggih.

Sistem radar GM-403 adalah sistem yang sangat mampu dan dapat diandalkan yang telah diterapkan di banyak negara di seluruh dunia.

"Pengadaan sistem ini oleh Indonesia mencerminkan komitmen pemerintah untuk memastikan keselamatan dan keamanan warga negara dan wilayahnya," kata keterangan tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas