Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Butet Kartaredjasa Dikabarkan Diitimidasi Polisi di TIM, Penyelenggara Pentas Teater Angkat Bicara

Indah mengatakan, saat itu pihak kepolisian sudah memberikan izin melalui surat sebelum pentas teater digelar.

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Butet Kartaredjasa Dikabarkan Diitimidasi Polisi di TIM, Penyelenggara Pentas Teater Angkat Bicara
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Kado nggo Jabo- Musisi legendaris Sirkus Barock Sawung Jabo dan Seniman Butet Kartaredjasa reuni di the Temons Berkesenian Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (30/9/2023). Malam itu Butet membacakan puisi karya WS Rendra bertajuk Seonggok Jagung. Suasana semakin pecah setelah Sawung Jabo menyanyikan lagu Bongkar, oh Ya, NYanyian Jiwa dan Kuda Lumping. Selain Sirkus Barock beberapa musisi juga ikut tampil di panggung the Temons seperti Jikunsprain, Anteng Kitiran dan Rubah dari Selatan. (Tribun Jateng/ Hermawan Handaka) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyelenggara pentas teater berjudul Musuh Bebuyutan di Taman Ismail Marzuki atau TIM, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, angkat bicara perihal kabar seniman Butet Kartaredjasa diintimidasi polisi saat hendak pentas.

Perwakilan Kayan Production selaku penyelenggara, Indah mengatakan, dirinya dia yang bertugas melakukan pengurusan perizinan kegiatan pentas tersebut.




Namun, tidak ada intimidasi dari aparat kepolisian terhadap Butet Kartaredjasa.

"Hanya mau menyampaikan bahwa saya memang yang melakukan pengurusan terkait surat-surat perizinan ke kepolisian," kata Indah di Polsek Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2023)

Indah mengatakan, saat itu pihak kepolisian sudah memberikan izin melalui surat sebelum pentas teater digelar.

Ia memastikan tidak ada intimidasi apapun dari polisi untuk menandatangani surat pernyataan meski tak dijelaskan isinya.

BERITA TERKAIT

"Untuk pengurusannya pada saat pengurusan surat penyataan tersebut disampaikan ke kepolisian sebelum event. Tidak ada intimidasi dalam penandatanganan surat tersebut gitu aja," ungkapnya.

Sebelumnya, Seniman Butet Kartaredjasa disebut mendapat intimidasi terkait izin pentas teater berjudul Musuh Bebuyutan di Taman Ismail Marzuki atau TIM, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. 

Hal itu diungkapkan budayawan sekaligus pendiri Majalah Tempo, Goenawan Mohamad, lewat akun X.

Dia mengatakan ada aparat kepolisian mendatangi Butet saat hendak menggelar pentas teater berjudul Musuh Bebuyutan di TIM pada 1 Desember 2023 lalu.

Saat itu aparat kepolisian meminta Butet menandatangani surat pernyataan untuk tidak berbicara politik dalam pentas teater tersebut. 

"Butet mentas. Ini pentas Indonesia Kita yg ke-41. Tapi kali ini luar biasa. Polisi datang dan minta Butet bikin statemen untuk tidak bicara politik. Sensor berlaku lagi. Orde Baru yg kejam sedang ditumbuhkan lagi?," kicau Goenawan seperti dikutip.

Baca juga: Butet Diduga Dilarang Bicara Politik di Gelaran Teater, Ini Kata Koalisi Masyarakat Sipil

Mabes Polri juga membantah melakukan intimidasi seperti apa yang viral di media sosial dan tetap netral dalam pengawalan tahapan Pemilu 2024.

"Polisi netral dalam kegiatan-kegiatan yang sudah diselenggarakan, apalagi dalam Pemilu," kata Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (5/12/2023). 

Perwakilan Kayan Production, Indah, memberikan pernyataan perihal kabar seniman Butet Kartaredjasa diintimidasi polisi, di Taman Ismail Marzuki atau TIM, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2023).
Perwakilan Kayan Production, Indah, memberikan pernyataan perihal kabar seniman Butet Kartaredjasa diintimidasi polisi, di Taman Ismail Marzuki atau TIM, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2023). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

Sandi meminta kepada Butet Kartaredjasa untuk melaporkan ke pihak kepolisian jika memang ada anggota yang melakukan intimidasi tersebut dan pasti akan segera diproses.

Dia juga menyarankan kepada semua pihak apabila ada pelanggaran yang dilakukan oleh anggota untuk melapor. 

"Apabila ada oknum yang tidak sejalan silakan dilaporkan. Jadi kita tidak usah berpersepsi, tidak usah berandai," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas