Kritisi Balik CUS, Akademisi UMJ Nilai Hamas Gerakan Rakyat yang Berjuang Demi Kemerdekaan Palestina
Perang Israel dengan Hamas di Palestina tak disebut tak hanya perang dengan senjata.
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perang Israel dengan Hamas di Palestina tak disebut tak hanya perang dengan senjata.
Perang narasi untuk memojokkan salah satu fraksi di Palestina itu dengan sebutan kelompok teroris kerap dilakukan oleh para pendukung Israel.
Kepala Program Studi (Kaprodi) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Usni Hasanuddin menyebut salah satunya yakni Penggagas gerakan Center for Uyghur Studies (CUS) Abdulhakim Idris.
Idris dinilai sebagai pihak yang menentang gerakan Hamas di Palestina.
Lewat beberapa artikelnya, Abdulhakim memojokan Hamas di Palestina. Bahkan, menuding Hamas sebagai teroris.
Usni pun ikut mengecam pernyataan dari CUS tersebut. Sikap CUS yang mendukung penjajahan Israel dan mengutuk Hamas dalam konflik di Palestina mendapatkan kritikan dari publik.
"Kami sangat menyayangkan perilaku dan sikap organisasi yang menyebutkan Hamas sebagai teroris," kata Usni kepada wartawan, Jumat (08/12/2023).
Menurut Usni, Hamas yang berbasis di Gaza, Palestina bukan merupakan organisasi teroris.
Hamas adalah gerakan rakyat Palestina yang menginginkan kemerdekaan negaranya.
"Rakyat yang ingin kemerdekaan kok dituduh teroris. Justru, yang termasuk teroris adalah Israel, karena telah merampas tanah rakyat Palestina," kecam Usni.
Selain itu, pengamat politik UMJ ini juga mewanti wanti Pemerintah dan rakyat Indonesia terhadap organisasi yang arah politiknya berpihak kepada Israel. Jika diperlukan, masyarakat Indonesia tegas memboikot organisasi-organisasi yang mendukung kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina, seperti CUS ini.
Lebih jauh, dia mengkritik pendiri CUS, Abdulhakim Idris yang begitu getol membela Israel di tengah dukungan masyarakat Indonesia dan dunia yang begitu kuat kepada Palestina.
Kata Usni, gerakan CUS ini juga seolah-olah tidak menghargai Pemerintah Indonesia yang sedang berjuang membela Palestina kemerdekaan Palestina.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.