Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menhan Prabowo Subianto Cerita Pertama Kali Naik Pesawat NC-212

Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar dan sangat kaya mutlak harus mempunya kekuatan pertahanan yang tangguh.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Menhan Prabowo Subianto Cerita Pertama Kali Naik Pesawat NC-212
Tribunnews.com/Gita Irawan
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto usai acara penyerahan 5 unit pesawat terbang NC-212i buatan PT Dirgantara Indonesia (DI) ke TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada Selasa (12/12/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menceritakan pengalamannya pertama kali menaiki pesawat tipe NC212.

Prabowo mengatakan pertama kali naik pesawat tersebut pada tahun 1976.

Ketika itu dia masih  berpangkat Letnan Dua (Letda) yang tengah dikerahkan bertugas ke sebuah daerah.

Hal tersebut disampaikannya saat sambutan acara penyerahan 5 unit pesawat terbang NC-212i buatan PT Dirgantara Indonesia (DI) ke TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada Selasa (12/12/2023).

"Tahun '76 masuk di landasan rumput di suatu kawasan. Dan pesawat ini pesawat yang tangguh, yang bandel, yang bisa dioperasikan di tempat-tempat yang sulit. Dan saya kira ini cocok untuk daerah kita," kata Alumni AKABRI tahun 1974 tersebut.

Baca juga: Pecah Kendi & Siram Air Kembang 7 Kali, Menhan Prabowo Serahkan 5 Unit Pesawat NC-212i kepada TNI AU

Ia menjelaskan saat ini pesawat serupa dipakai untuk melakukan berbagai tugas.

Berita Rekomendasi

Mulai dari membantu proses rekayasa cuaca, melakukan foto udara hingga latihan.

Industri pertahanan, kata Prabowo, mutlak dibutuhkan oleh negara yang ingin berdaulat dan merdeka.

Angkatan Udara yang kuat adalah suatu tuntutan bagi negara modern yang ingin merdeka dan berdaulat.

Menurut Prabowo, Bangsa Indonesia sangat membutuhkan tentara yang kuat.

Tentara saat ini tidak bisa bekerja terpisah dan harus bekerja dalam operasi gabungan tiga matra dan sebagai satu bagian dengan segala aspek dari perang modern.

Mereka yang tidak bersedia atau tidak mampu membangun kekuatan pertahanan, kata dia, ditakdirkan negaranya akan dikuasai oleh negara lain.

Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar dan sangat kaya mutlak harus mempunya kekuatan pertahanan yang tangguh.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas