Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nelayan Bireuen Gelar Patroli Laut, Cegah Kapal Imigran Rohingya Merapat ke Darat

Imigran Rohingya yang terus masuk ke wilayah Aceh membuat banyak warga lokal terutama yang tinggal di wilayah pesisir barat resah.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Nelayan Bireuen Gelar Patroli Laut, Cegah Kapal Imigran Rohingya Merapat ke Darat
AFP/CHAIDEER MAHYUDDIN
Pengungsi Rohingya yang baru tiba menerima makanan yang disumbangkan oleh orang-orang di sebuah pantai di Laweueng, Kabupaten Pidie di provinsi Aceh, Indonesia pada 10 Desember 2023. Lebih dari 300 pengungsi Rohingya, kebanyakan perempuan dan anak-anak, terdampar di pantai barat Indonesia pada 10 Desember , karena pihak berwenang setempat membiarkan mereka dalam ketidakpastian tanpa kepastian mengenai tempat berlindung. (Photo by CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, BIREUEN – Imigran Rohingya yang terus masuk ke wilayah Aceh membuat banyak warga lokal terutama yang tinggal di wilayah pesisir barat resah.

Di Kabupaten Bireuen, para nelayannya kini kompak turun ke laut untuk menghalau masuknya kapal-kapal yang membawa imigran Rohingya yang hendak masuk ke wilayahnya.

Seperti dilakukan nelayan di Kecamatan Samalanga hingga Gandapura, sejak beberapa waktu lalu sampai kini mereka terus melakukan pengawasan dan patroli di laut.

Patroli laut ini berupaya mencegah agar tidak ada kapal yang mengangkut para pengungsi Rohingnya yang mendarat di Bireuen.

Patroli ini oleh nelayan Bireuen ini dilakukan sambil mereka melaut.

Ketua DPD Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Bireuen, Badruddin Yunus, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Senin (11/12/2023), menanggapi banyaknya pengungsi Rohingya mendarat di Aceh, termasuk di Bireuen akhir-akhir ini.

“Kalau mereka sudah mendarat, para nelayan tidak bisa mencegah lagi, para nelayan hanya mampu mencegah sebisa mungkin agar mereka tidak mendarat di kawasan Bireuen,” kata Badruddin.

Berita Rekomendasi

Menurut keterangan sejumlah nelayan, kata Badruddin, hingga kini masih ada kapal yang diduga pengungsi Rohingya di laut lepas, keberadaan mereka dengan kapal terus dipantau ke mana arahnya.

Mereka diinformasikan berada di zona bebas dan bergerak tidak jelas arahnya.

Baca juga: Ditolak Warga, Ratusan Pengungsi Rohingya Dibawa ke Kantor Gubernur Aceh

Wilayah laut Bireuen hanya berjarak 150 mil, mereka berada dan terlihat di kejauhan di kawasan Zona Ekonomi Eksklusif atau ZEE batas negara.

Selain meminta para nelayan untuk patroli, saat berpapasan dengan boat Rohingya, para nelayan juga diminta membantu apa yang bisa dibantu untuk mereka, namun diharapkan mereka tidak sempat mendarat.

“Kalau sudah turun ke pasir, para nelayan tidak bisa berbuat banyak, karena sudah wilayah pihak lain,” sebutnya.

Baca juga: Nasib Pengungsi Rohingya Semakin Terkatung-katung: Ditolak Sana Sini, UNHCR Diberi Waktu Seminggu

Mantan Panglima Laot Bireuen menduga para pengungsi Rohingya akan terus menyasar kawasan pesisir Aceh untuk mereka mendarat.

Pengalaman menangani para pengungsi yang mendarat sebelumnya, meski mereka ditolak warga, tapi tetap ada tempat penampungan.

Selaku Ketua DPD KNTI Bireuen, kata Badruddin dirinya sangat mengharapkan pihak terkait untuk melakukan patroli di laut agar para pengungsi Rohingya itu tak bisa mendarat di Bireuen khususnya dan Aceh umumnya.

Laporan reporter Yusmandin Idris | Sumber: Serambi News

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas