Isu Presiden Jokowi Gabung PAN, FX Rudy Singgung Hak Berpolitik
Giliran Ketua DPD PDIP Solo FX Rudy respons soal isu Jokowi gabung ke PAN, menurutnya itu adalah hak berpolitik tapi dia tegaskan Jokowi masih PDIP.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) gabung ke PAN terus berhembus.
Sederet elite partai politik angkat bicara, bahkan Jokowi juga ikut merespons.
Termasuk Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo ikut angkat bicara.
FX Rudy menegaskan Jokowi masih bagian dari PDIP.
Baca juga: Respons FX Rudy soal Ganjar-Mahfud Tempati Posisi Buncit di Survei Litbang Kompas
Diketahui isu ini bermula dari pernyataan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan yang mengklaim Presiden Joko Widodo sudah bergabung dengan partainya mendapatkan banyak komentar.
Zulkifli Hasan menyebutkan hal itu saat melakukan kampanye di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, pada Sabtu 9 Desember 2023.
Isu Jokowi Pindah ke PAN, FX Rudy: Itu Hak Berpolitik
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo menyebut Jokowi masih bagian dari PDIP.
Itu di tengah isu Presiden Jokowi pindah partai ke PAN.
Terkait isu itu, Rudy mengaku tidak mengetahuinya.
Ia kini lebih memilih fokus memenangkan kontestasi demokrasi, Pemilu 2024.
"Aku ra ngerti aku (tidak tahu saya), pokoke aku konsentrasi penuh untuk kemenangan Ganjar-Mahfud di Kota Solo. Kalau tingkat Provinsi ada yang ngurus, tingkat pusat juga ada yang ngurus," ujar FX Rudy saat ditemui di kediamannya, Senin (11/12/2023) kemarin.
Namun demikian FX Rudy menjelaskan terkait pindah atau tidaknya Jokowi dari PDIP merupakan hak pribadi sang Presiden.
"Itu hak berpolitik kok, hak semua warga negara mau ikut partai politik kan punya hak," sambungnya.
FX Rudy: Jokowi masih Bagian dari PDIP
Sampai saat ini FX Rudy masih meyakini bahwa Jokowi masih menjadi bagian dari PDIP.
"Ya secara anu masih kader PDIP. Iya, masih karena beliau masih tidak menyampaikan apapun kepada partai," tegasnya.
Sementara saat ditanya terkait kabar hubungan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Jokowi yang diduga renggang, FX Rudy memilih tidak berkomentar banyak.
"Waduh aku nggak ngerti kok kandani o (waduh saya tidak tahu sudah dibilangi), kalau hal-hal seperti itu saya tidak mau nanya-nanya karena itu adalah urusan elit-elit di sana. Tugas saya kan di DPC aja," pungkasnya.
Kata Jokowi Soal Dirinya Disebut Bergabung ke PAN
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan PAN merupakan partai yang masuk dalam koalisi pemerintah.
Oleh karenanya PAN bisa disebut sebut sebagai bagian dari keluarga.
Hal itu disampaikan Presiden merespon pernyataan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang menyebut dirinya sudah menjadi anggota PAN.
"Ini partai PAN ini kan masuk koalisi pemerintah, jadi PAN itu masuk ke keluarga kita," kata Jokowi usai Peresmian Stasiun Pompa Ancol Sentiong di Ancol, Jakarta Utara, Senin, (11/12/2023).
Oleh karena itu, apabila PAN menjadi keluarga pemerintah yang dipimpin Presiden.
Maka, Presiden juga merupakan bagian dari keluarga PAN.
"Kalau kita jadi keluarga PAN ya sama saja kan? PAN masuk keluarga kita, kita masuk keluarga PAN," pungkasnya.
Zulkifli Hasan Kampanye di Labuan Bajo
Sebelumnya Zulkifli Hasan melakukan kampanye di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, pada Sabtu 9 Desember 2023.
Saat memberikan arahan ke ribuan kader PAN di wilayah itu, Zulkifli Hasan secara gamblang mengklaim Presiden Jokowi telah bergabung dengan PAN, tidak lagi menjadi anggota partai sebelumnya.
"Sekarang Pak Jokowi itu partainya PAN. Udah enggak (Partai) yang lama, ribut terus," kata Zulhas.
Zulhas menyebut PAN merupakan partai yang selalu membawa aura gembira.
Menteri Perdagangan itu menyebut, dinamika berpartai di PAN tidak ada marah-marah.
PAN juga menghadirkan hubungan yang egaliter, mencintai satu sama lain, saling menghormati dan mencintai satu sama lain.
Sekjen PDIP sebut Zulhas bantu Ganjar-Mahfud
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto melempar senyumnya saat dimintai tanggapan soal peryataan Zulkifli Hasan (Zulhas) yang mengklaim Jokowi sudah bukan lagi kader PDIP.
Hasto pun menilai, apa yang disampaikan Zulhas itu justru untuk membantu pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Hal itu disampaikannya saat ditanya wartawan di sela-sela safari politik keliling Provinsi Banten.
"Secara tidak langsung merupakan cara Pak Zulkifli Hasan membantu Pak Ganjar dan Prof Mahfud MD," kata Hasto di Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Minggu (10/12/2023).
Hasto juga sempat melempar celetukan soal klaim Zulhas tentang Jokowi masuk ke PAN.
“Ya nanti Pak Zul akan menunjukkan KTA-nya (Jokowi di PAN,),” ucapnya
Baca juga: Soal Survei Litbang Kompas, PDIP Bakal Incar Undecided Voters, Tegaskan Ganjar-Mahfud Penerus Jokowi
Lebih lanjut, Hasto kembali ditanya wartawan soal apakah arti sikap Zulhas itu bermakna PAN tak solid mendukung Prabowo-Gibran?
Hasto pun memberikan respons.
"Ya, bagaimana? Pak Prabowo blusukan saja enggak bisa. Bagaimana, mau solid? Sebab di dalam pemilu ini yang mau diukurkan gerakan dari calon, bukan imitasi dari calon," kata politisi asal Yogyakarta itu.
telah bergabung dengan PAN, tidak lagi menjadi anggota partai sebelumnya.
"Sekarang Pak Jokowi itu partainya PAN. Udah enggak (Partai) yang lama, ribut terus," kata Zulhas.
Golkar: Beringin Daunnya Rindang
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur Sumarji membeberkan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sejatinya merupakan figur yang diterima dengan seluruh pihak, termasuk dengan partai politik.
Bahkan, jika Jokowi hendak hengkang dari partai yang menaunginya saat ini yaitu PDIP, maka banyak partai politik yang bisa menerima.
"Satu lagi ingin tegaskan ya (pak Jokowi) diterima di semua khalayak termasuk di parpol jadi andaikan pak Jokowi itu mau melangkahkan kakinya di titik manapun saya yakin banyak parpol yg menerima kehadiran beliau dengan tangan terbuka saya meyakini itu," kata Sarmuji saat jumpa pers di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Kata dia, salah satu partai yang terbuka menerima Jokowi yakni Partai Golkar. Kata dia, partai pimpinan Airlangga Hartarto itu sudah terjalin ikatan dan kenyamanan dengan Jokowi.
"Termasuk kalau di Golkar kalau pak jokowi hadir dua duanya merasa nyaman, dua duanya merasa ada chemistry," kata Sarmuji.
Dirinya melihat kondisi itu dari beragam agenda Partai Golkar yang dihadiri Jokowi. Jokowi seakan nyaman dan tidak cepat-cepat ingin meninggalkan tempat acara.
"Kalau di Golkar bisa dibacakan di rasa nyamannya Jokowi nyaris tidak pernah hadir di partai lain sampai selesai acara, dengan penuh nyaman ikut goyang nyanyi nyanyi sampai selesai itu nyaris di partai lain tidak didapatkan," kata dia.
Baca juga: Politikus Golkar Sebut Partainya Ada Ikatan dan Kenyamanan Kuat dengan Jokowi, Sinyal Ajak Gabung?
Dengan begitu, Sarmuji berkelakar jika Jokowi hendak keluar dari PDIP maka Golkar terbuka untuk menerima kehadirannya.
Dirinya menjanjikan kenyamanan dan keteduhan kepada Jokowi, sebagaimana logo Partai Golkar yakni pohon beringin.
"Ya ini andaikan saja andaikan kalau pak Jokowi gerah di ruang yang satu di ruang yang lain itu penuh dengan keteduhan, karena beringin itu cabangnya banyak daunnya rindang kalau berlabuh di beringin dijamin akan ada keteduhan sejuk, dijamin itu," tukas dia.
Hanya saja saat disinggung adanya sinyal gabung Jokowi dengan Golkar, Sarmuji tidak membeberkan secara detail.
Termasuk soal kursi jabatan atau struktural di partai berlogo pohon beringin tersebut.
"Ya belum belum, tapi kalau di Golkar sejak awal masuk disambut dengan ramah penuh persahabatan dianggap sebagai bagian dari keluarga sendiri saya yakin pak Jokowi juga merasa nyaman di Golkar," tukas dia. (tribunnetwork/thf/Tribunnews.com/TribunSolo.com)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Isu Jokowi Bergabung ke PAN, Ketua DPC PDIP Solo FX Rudy Sebut Jokowi Masih Bagian PDIP,
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.