Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Legislator Golkar: Warga yang Punya Kartu Tani Harus Semakin Mudah Dapat Pupuk Subsidi

Menurut anggota DPR dapil Kabupaten Bogor ini, produksi pupuk di dalam negeri belum bisa memenuhi permintaan kebutuhan masyarakat.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Legislator Golkar: Warga yang Punya Kartu Tani Harus Semakin Mudah Dapat Pupuk Subsidi
istimewa
Anggota Komisi IV DPR RI Ravindra Airlangga, meminta pemerintah memerluas akses pupuk bersubsidi untuk para petani meski ada kenaikan harga.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Ravindra Airlangga, meminta pemerintah memerluas akses pupuk bersubsidi untuk para petani meski ada kenaikan harga. 

Ravindra mengatakan, meskipun harganya naik, pemerintah harus menjamin akses petani terhadap pupuk bisa terjaga. 

Satu diantaranya dengan memperbanyak kios pupuk bersubsidi dan Kartu Tani.

Ravindra mengakui ada kenaikan harga pupuk di pasar dunia. Kenaikan itu akibat naiknya harga bahan baku karena konflik geopolitik Rusia dan Ukraina.

Di sisi lain, menurut anggota DPR dapil Kabupaten Bogor ini, produksi pupuk di dalam negeri belum bisa memenuhi permintaan kebutuhan masyarakat.

"Kios pupuk bisa diperbanyak supaya warga yang sudah mendapatkan Kartu Tani bisa semakin mudah mendapatkan pupuk bersubsidi,” kata Ravindra, dalam keterangannya, Rabu (13/12/2023).

Legislator dari partai berlogo pohon beringin ini mengatakan, permintaan tersebut terkait dengan keluhan dari para petani di wilayah Kabupaten Bogor yang kesulitan mengakses pupuk.

BERITA REKOMENDASI

Ravindra mendengar keluhan dari para petani saat menggelar pertemuan dengan para petani di Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.

Dalam pertemuan itu, sejumlah petani memang mengeluhkan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Seorang petani bernama Haji Bubun mengaku dirinya harus membeli pupuk lebih mahal dari petani lain.

Baca juga: Dialog dengan Petani di Pekalongan, Jokowi: Pupuk Tidak Ada Masalah

"Saya punya sawah ditanami padi, tapi kenapa pupuknya harganya Rp 5 ribu per kilonya sementara petani lain kalau beli cuma dua ribu enam ratus rupiah,” tandas dia. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas