Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Sejarah Nasional Diperingati 14 Desember 2023, Ini Asal Usulnya

Berikut asal usul Hari Sejarah Nasional yang diperingati setiap 14 Desember.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Hari Sejarah Nasional Diperingati 14 Desember 2023, Ini Asal Usulnya
kompas.com
Pembukaan Seminar Sejarah Nasional I di Yogyakarta pada 1957, sebagai tonggak lahirnya historiografi modern Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut asal usul Hari Sejarah Nasional.

Diketahui, Hari Sejarah Nasional diperingati setiap 14 Desember.

Tahun ini, Hari Sejarah Nasional jatuh pada Kamis, 14 Desember 2023.

Hari Sejarah Nasional digagas pertama kali pada tahun 2014.

Asal usul Hari Sejarah Nasional

Berbagai berbagai kalangan masyarakat yang melibatkan asosiasi profesi, komunitas pecinta sejarah, guru, dosen dan mahasiswa sejarah mengusulkan 14 Desember sebagai Hari Sejarah.

Baca juga: Hari Sejarah Nasional 2023: Mengenal Seminar Sejarah Nasional Pertama di Yogyakarta Tahun 1957

Penetapan tersebut merujuk pada tanggal dimulainya Seminar Sejarah Nasional di Yogyakarta pada tahun 1957.

BERITA REKOMENDASI

Berbagai permasalahan fundamental dibicarakan dalam seminar ini.

Dalam seminar ini dibicarakan tentang 'landasan filsafat sejarah nasional', 'masalah periodisasi sejarah', 'penulisan buku pelajaran' dan sebagainya.

Salah satu agenda terpenting dari Kongres Sejarah Nasional I di Yogyakarta pada tahun 1957 adalah membicarakan tentang Pendidikan Sejarawan, dikutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id.

Seminar Sejarah ini diadakan di Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia, pada tanggal 14 sampai 18 Desember tahun 1957.

Dikutip dari laman resmi Musem Kebangkitan Nasional, Klooster merangkup Seminar Nasional Sejarah I tahun 1957, secara garis besar sebagai berikut:


1. Pada kalangan sejarawan terdapat ketidakpuasan terhadap penulisan sejarah kolonialistik yang dikembangkan pada masa penjajahan Belanda, karena tidak mengungkapkan vitalitas yang dimiliki masyarakat Indonesia (Klooster, 1985: 23)

2. Pada kalangan sejarawan berkembang kesadaran perlunya sejarah nasional Indonesia yang nasionalistik, yaitu menempatkan masyarakat Indonesia sebagai pemeran sentral.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas