Lemhannas: Pemerintah Perlu Perkuat Lembaga Demokrasi Hingga Waspadai Inflasi
Plt Gubernur Lemhannas Laksdya TNI Maman Firmansyah menyampaikan sejumlah capaian selama tahun 2023.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt Gubernur Lemhannas Laksdya TNI Maman Firmansyah menyampaikan sejumlah capaian selama tahun 2023.
Ia menjelaskan, dalam bidang kajian strategis pada akhir tahun 2022 Presiden Joko Widodo memberikan arahan kepada Lemhannas RI untuk melakukan kajian fokus kepada lima isu strategis yaitu konsolidasi demokrasi, transformasi digital, ekonomi hijau, ekonomi biru, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Terkait konsolidasi demokrasi, kata dia, Lemhannas fokus pada penguatan demokrasi di Indonesia yang meliputi stabilitas politik 2024, reformasi keamanan, dan kematangan demokrasi untuk tahun 2029.
Pada isu transformasi digital, kata dia, fokus kajian Lemhannas meliputi ekonomi 4.0, infrastruktur digital, keamanan siber, dan pertahanan siber dalam rangka mewujudkan kemandirian dan kedaulatan siber menuju ekosistem digital Indonesia.
Pada isu ekonomi hijau, lanjut dia, hal-hal yang menjadi fokus kajian meliputi perubahan iklim, transisi energi, dan pertumbuhan ekonomi hijau, serta penguatan bursa karbon menuju net zero emission tahun 2060.
Baca juga: Alumni Lemhannas Deklarasikan Komunitas Relawan Usung Ganjar Pranowo
Untuk isu ekonomi biru, kata dia, Lemhannas mengkaji kesehatan samudera, keamanan maritim, dan lumbungikan nasional di Kepulauan Riau, Maluku, dan Papua.
Sedangkan pada isu Ibu Kota Nusantara, Lemhannas mengakaji hal-hal yang berkaitan dengan ketahanan dan gelar pertahanan IKN dalam rangka mewujudkan pertahanan cerdas 5.0.
Selain lima hal tersebut, kata dia, presiden juga memberikan arahan untuk melaksanakan kajian yang proaktif, priyektif, prediktif terhadap isu-isu strategis nasional, regional, dan internasional.
Di antara isu tersebut, lanjut dia, adalah isu Papua, Myanmar, visi dan seknario ASEAN 2045, perang Ukraina-Rusia, perang Israel-Palestina, serta proyeksi krisis global dan mitigasi risiko serta potensi kekuatan industri pertahanan sebagai bahan rekomendasi kebijakan secara berseri.
Baca juga: Gabung ke TPN Ganjar Presiden, Andi Widjajanto Dikabarkan Mundur dari Gubernur Lemhannas
Berdasarkan hasil kajian terhadap isu-isu tersebut, kata dia, diperoleh data hasil analisa risiko krisis sepanjang tahun 2023 yang menunjukkan risiko sedang dan mengarah ke tinggi.
Ketegangan politik global, lanjut dia, telah mempengaruhi terhadap peningkatan risiko situasi nasional khususnya terkait peran politik dan pemilu serentak 2024 serta kondisi ekonomi global yang cenderung stagnan.
Hal tersebut disampaikannya saat menyampaikan Pernyataan Akhir Tahun 2023 di Gedung Lemhannas RI Jakarta pada Kamis (21/12/2023).
"Karena itu pemerintah perlu memperkuat lembaga demokrasi, pelibatan peran serta masyarakat dalam penegakan hukum, peningkatan keamanan, literasi media, dan pendidikan politik bagi masyarakat," kata Maman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.