TNI AU Kerahkan 3 Jenis Pesawat untuk Pantau Kapal-kapal Pengungsi Rohingya di Perairan Aceh
Dalam operasi tersebut, TNI AU mengerahkan pesawat Boeing 737 AI-7302 dari Skadron Udara 5 Wing Udara 5 Lanud Sultan Hasanudin Makassar.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI Angkatan Udara mengerahkan pesawat CN 295 Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma dalam misi lanjutan Mata Elang-23 yang dikombinasi operasi pengamatan kapal-kapal pengungsi rohingnya serta pemantauan pelanggaran perairan wilayah Timur Aceh pada Selasa (19/12/2023).
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati mengatakan dalam pengamanan pelanggaran batas wilayah dari kedaulatan ini TNI AU juga bersinergi melalui operasi terpadu dengan TNI AL yang melaksanakan Operasi Tombak Segara 23 dan melibatkan pesawat Casa NC 212 dan Heli AS 565 MBe Panther.
Baca juga: Ramai Kasus KTP Palsu 8 Imigran Gelap Rohingya, Mahfud MD Buka Suara
"Letak geografis Provinsi Aceh yang berbatasan dengan Samudera Hindia dan Selat Malaka menyebabkan sering terdamparnya pengungsi etnis Rohingnya di wilayah Aceh dan upaya pelanggaran kedaulatan serta kriminalitas lain," kata Agung saat dikonfirmasi Tribunnews.com pada Kamis (21/12/2023).
"TNI AU berkomitmen tegak lurus menjaga kedaulatan dan keamanan perairan perbatasan dari udara," sambung dia.
Komandan Lanud Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Yoyon Kuscahyono selaku Komandan Satgas Udara menyampaikan hasil pemantauan udara akan dilaporkan kepada komando atas.
Baca juga: Mahfud Soal Pengungsi Rohingya: Saat Ini Ditampung Sementara, Nanti Kita Tutup karena Beban
Selanjutnya, hasil pemantauan tersebut juga akan dikoordinasikan dengan TNI AL, Kepolisian, maupun Pemda, guna mengambil tindakan lebih lanjut.
Dalam operasi yang sama, TNI AU sebelumnya juga sempat mengerahkan pesawat Casa 212 Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh Malang untuk melakukan pemantauan pelanggaran perairan seperti pelayaran ilegal pengungsi Rohingya di Perairan Aceh pada Minggu (17/12/2023).
Misi utama dari Casa 212 dengan call sign Walet 12 tersebut adalah untuk memberikan informasi terkini terkait gangguan keamanan dan antisipasi pelanggaran kedaulatan di Perairan Aceh tersebut.
Operasi pemantauan yang dilakukan TNI AU terhadap pengungsi Rohingya di wilayah Perairan Aceh tersebut diawali dengan Operasi Sayap Elang-23 yang digelar pada Kamis (14/12/2023) sampai Sabtu (16/12/2023).
Dalam operasi tersebut, TNI AU mengerahkan pesawat Boeing 737 AI-7302 dari Skadron Udara 5 Wing Udara 5 Lanud Sultan Hasanudin Makassar.
Misi dengan call sign Camar 02 tersebut dipimpin Mayor Pnb Reza Alkautsar yang memimpin 14 kru lainnya.
Wilayah yang dipantau dalam operasi tersebut mulai dari perairan timur Aceh, Pulau Sabang, hingga Pulau Rondo.
Dalam misi tersebut, TNI AU mendapatkan bukti otentik berupa gambar dan rekaman dari udara serta imformasi aktual yang diambil dengan kamera dan radar canggih di pesawat.