Ini Pesan Uskup Agung Soal Pilih Pemimpin di Pemilu 2024
Pernyataan itu disampaikan Suharyo, dalam pesannya di Hari Raya Natal tahun 2023 yang mengusung tema 'Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Uskup Keuskupan Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Harjoatmojo mengimbau kepada seluruh umat katolik untuk memilih calon pemimpin dalam Pemilu 2024 berdasarkan hati nurani yang cerdas.
Suharyo lantas membeberkan alasan dirinya memberikan imbauan tersebut.
Kata dia, salah satu penilaian yang tepat dalam memilih pemimpin adalah melihat rekam jejaknya.
Pernyataan itu disampaikan Suharyo, dalam pesannya di Hari Raya Natal tahun 2023 yang mengusung tema 'Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi'.
"Jadi cerdas itu artinya memilih orang ini dikenal karena apa, kalau orang ini dikenal karena rajin berbuat baik karena kepeduliannya ya itu lah yang dipilih misalnya, tetapi kalau belum apa-apa sudah mencalonkan diri sudah mencalonkan ya tidak usah, paling-paling harus memilih arus yang mana," kata Suharyo saat jumpa pers di Gereja Katedral, Jakarta, Senin (25/12/2023).
Lebih jauh, Suharyo menyatakan, salah satu bukti yang bisa dilihat dari calon pemimpin yang layak dipilih itu adalah soal perjuangannya demi kebaikan bersama.
Jika, calon pemimpin sudah memiliki rekam jejak yang demikian, maka kata dia, sudah dikatakan layak menjadi pemimpin.
"Kalau sudah terbukti, berjuang untuk kebaikan bersama nah saya pilih, satu," kata dia.
Sebelumnya, Uskup Agung Keuskupan Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo meminta kepada seluruh umat katolik di Indonesia untuk memilih calon pemimpin dalam pemilu 2024 mendatang.
Pernyataan itu disampaikan Ignatius dalam pesan Hari Raya Natal 2023. Kata dia, dengan memilih calon pemimpin dalam pemilu, maka orang tersebut bisa dikatakan sebagai warga negara yang bertanggung jawab.
"Nasihat pertama yang kami sampaikan kepada umat katolik, nah kepada umat yang lain saya tidak punya wewenang apapun. Tetapi kepada umat katolik saya mengatakan, silahkan datang untuk ikut memilih calon-calon pemimpin kita," ujar Suharyo saat jumpa pers di Gereja Katedral, Jakarta, Senin (25/12/2023).
Meski begitu, Suharyo menyatakan, pihaknya tidak pengin mengarahkan kepada umat katolik untuk memilih salah satu pasangan calon.
Terpenting, dirinya meminta agar umat katolik bisa memilih sesuai dengan kecerdasan hati nurani.