Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

2 Kasus Penganiayaan yang Libatkan Oknum TNI Dipicu Knalpot Bising, Kadispenad: Kami Tidak Cawe-cawe

TNI AD buka suara soal 2 kasus penganiayaan prajuritnya yang selalu dipicu kendaraan menggunakan kenalpot bising atau brong.

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Adi Suhendi
zoom-in 2 Kasus Penganiayaan yang Libatkan Oknum TNI Dipicu Knalpot Bising, Kadispenad: Kami Tidak Cawe-cawe
Tribunnews.com/ Abdi Ryanda Shakti
Kadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi menjelaskan kasus penganiayaan yang dilakukan prajuritnya atas dasar yang sama yakni karena persoalan knalpot bising di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/1/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI Angkatan Darat (AD) buka suara soal 2 kasus penganiayaan prajuritnya yang selalu dipicu kendaraan menggunakan kenalpot bising atau brong.

Terkait itu, Kadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi menyebut pihaknya sama sekali tidak mencari-cari atau mengurusi soal fenomena knalpot bising tersebut.

"Kalau ada yang mengatakan ngapain ini TNI kok ngurusin knalpot brong? Kami tidak cawe-cawe, tidak cari-cari untuk mengurusi knalpot brong," kata Kadispenad Brigjen Kristomei kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (10/1/2024).

Kebetulan, kata Kristomei, dua kejadian yang berujung penganiayaan itu terjadi di depan markas masing-masing satuan.

"Kebetulan, kejadiannya di depan rumah (markas) saya, di depan kantor saya. Coba kejadian di depan kantor kalian, kan pasti keluar melihat apa si yang terjadi. Nah itu kira-kira," ucapnya.

"Kalau kita bilang ini bukan tugas TNI, nyari-nyari, ya kita malah melanggar bukan tupoksi kita. Tapi kalau kejadiannya depan kantor saya kok, masa saya enggak sewot," sambungnya.

Baca juga: TNI AD Pastikan Akan Tindak Prajurit yang Terlibat Penganiayaan Pengiring Jenazah di Manado

Berita Rekomendasi

Meski begitu, Kristomei mengatakan pihaknya akan tetap menindak para prajuritnya yang melakukan penganiayaan terhadap warga atas dasar tersebut.

Kasus Penganiayaan Boyolali

Kodam IV Diponegoro mengungkap awal mula anggota TNI yang menganiaya dua orang yang diduga relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Boyolali, Jawa Tengah pada Sabtu (30/12/2023).

Kapendam IV Diponegoro Kolonel Inf Richard Harison mengatakan insiden yang terjadi di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali itu karena kesalahpahaman.

"Informasi sementara yang diterima, bahwa peristiwa tersebut terjadi secara spontanitas karena adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak," kata Richard saat dihubungi, Sabtu.

Baca juga: KSAD Bicara Kasus Penganiayaan Relawan Ganjar di Boyolali: Jangan Disangkutkan ke Mana-mana

Awalnya, kata Richard, sejumlah anggota Kompi B tengah bermain bola voly sekira pukul 11.19 WIB mendengar adanya suara berisik yang berasal dari kendaraan sepeda motor.

"Tiba-tiba mendengar suara bising rombongan sepeda motor kenalpot brong yang oleh pengendaranya dimain-mainkan gasnya," ungkapnya.

Saat itu, sejumlah anggota keluar markas untuk mengecek.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas