Kronologis Terlibatnya Prajurit TNI di Kasus Penggelapan Ratusan Kendaraan di Sidoarjo
Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan ternyata keduanya berteman sehingga menjalani bisnis gelap tersebut.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Muhammad Zulfikar

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI Angkatan Darat (AD) mengungkap hubungan antara prajuritnya berinisial Kopda AS dengan warga sipil berinisial EI hingga terlibat kasus penggelapan ratusan kendaraan bodong hingga curian di Gudbalkir Pusziad di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.
Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan ternyata keduanya berteman sehingga menjalani bisnis gelap tersebut.
Baca juga: Ratusan Kendaraan Hasil Penggelapan yang Disimpan di Gudang TNI AD Akan Dijual ke Timor Leste
"Jadi, EI status warga sipil berkawan atau menghubungi Kopda AS, kemudian terjadilah disitu," kata Kristomei dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/1/2024).
Meski begitu, Kristomei menyebut pihaknya masih mendalami lebih dalam terkait hubungan anggotanya tersebut dengan tersangka kasus penggelapan.
Baca juga: Duduk Perkara Kasus Jubir AMIN, Indra Charismiadji, Terkait Dugaan Penggelapan Pajak Rp1,1 M
"Kami juga sedang menyelidiki bagaimana kedalaman hubungan antara keduanya sampai saat ini. kemudian siapa siapa aja yang terlibat sebenarnya di sini," ucapnya.
Sementara itu, Wadan Puspomad, Mayjen Eka Wijaya Permana mengatakan Gudbalkir Pusziad tersebut ternyata difungsikan untuk menyimpan barang-barang tidak terpakai.
"Jadi Gudbalkir ini adalah barang barang dari pusziat apabila sudah melaksanakan kegiatan atau dropping untuk pelaksanaan tugas tugas yang ada di lingkungan TNI AD. dan saat ini gudang ini adalah kosong," ucapnya.
Duduk Perkara
Polda Metro Jaya dan TNI berhasil mengungkap kasus penggelapan ratusan kendaraan bermotor yang disimpan di Markas Gudbalkir Pusziad, Sidoarjo, Jawa Timur.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menyebut ratusan kendaraan tersebut nantinya akan dijual ke Timor Leste setelah disimpan di gudang milik TNI AD tersebut.
"Setelah di muat di Pelabuhan Tanjung Perak, selanjutnya akan diberangkatkan menuju ke Timor Leste, di mana di Timor Leste ini sudah ada pemesan yang akan menampung di sana," kata Wira dalam jumpa pers, Rabu (10/1/2024).
Adapun modus pada tersangka khususnya yang warga sipil dalam mendapatkan kendaraan tersebut dengan membeli dari kreditur yang bermasalah dalam cicilannya dari sejumlah wilayah.
"Di samping itu, para tersangka juga menampung beberapa kendaraan, baik roda empat maupun roda dua, yang merupakan hasil daripada kendaraan curian," ucapnya.
Wira menyebut para tersangka membeli kendaraan tanpa surat-surat tersebut dengan menggunakan identitas palsu agar tak mudah dilacak.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.