Mahkamah Konstitusi Luncurkan 4 Buku Baru untuk Tambah Khazanah dan Pandangan Baru
Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar peluncuran buku di Gedung MK, Jakarta, Kamis (18/1/2024).
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar peluncuran buku di Gedung MK, Jakarta, Kamis (18/1/2024).
Ada empat buku yang diluncurkan pada hari ini.
Dua buku ditulis oleh hakim konstitusi yang Wahiduddin Adams yang bakal pensiun hari ini.
Satu buku ditulis oleh eks hakim konstitusi Manahan Sitompul dan satu buku lagi ditulis oleh politikus PPP Arsul Sani yang hari ini bakal dilantik menjadi hakim konstitusi.
Ketua MK Suhartoyo dalam sambutannya saat peluncuran mengatakan buku-buku ini akan menambah khazanah dan pandangan baru bagi pembaca.
“Saya yakin bahwa dengan peluncuran buku pada pagi hari ini kita semua akan mendapatkan wawasan yang baru yang lebih berharga dibanding wawasan kita yang ada pada saat ini,” ujar Suhartoyo.
Baca juga: Anwar Usman Hadiri Pengucapan Sumpah Arsul Sani Sebagai Hakim MK di Istana Negara
Ketua MK yang baru saja dilantik menggantikan Anwar Usman ini juga memberikan apresiasi penuh bagi ketiga tokoh yang menulis buku-buku itu.
Terkhusus Asrul Sani yang bakal bergabung pada hari ini, Suhartoyo juga mengatakan ihwal dalam lingkungan MK dipenuhi oleh orang-orang yang senang menulis.
Sehingga ini merupakan langkah yang sangat baik bagi mantan ketua MPR itu.
“Demikian juga Pak Arsul ini merupakan awal yang sangat baik, kebetulan beliau hobinya menulis di MK kemudian juga ketemu habitat yang memang teman-teman ini,” tuturnya.
Adapun berikut judul buku yang diluncurkan hari ini:
- Ora Et Labora Perjuangan dan Pergulatan Anak Tarutung Menjadi Pengadil ditulis oleh Manahan Sitompul.
- 70 Tahun Dr Wahiduddin Adams SH MA Dalam Pusaran Kehidupan dan Supremasi Konstitusi ditulis oleh Wahiduddin Adams.
- Membiasakan yang Benar ditulis oleh Wahiduddin Adams.
- Keamanan Nasional dan Perlindungan HAM: Dialektika Kontraterorisme di Indonesia ditulis oleh Arsul Sani.