Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia Gelar Perayaan Natal Bersama di JCC Senayan
sekitar 1.600 an warga Toraja ini, diwarnai dengan karnaval budaya Toraja dengan atraksi tari pa’randing, tapi pa’gellu kreasi modern
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Erik S
Kini PMTI dengan Ketua Umum Julius Selvanus Lumbaa, telah terbentuk di seluruh Provinsi di Indonesia dan sejumlah negara sahabat.
Ketua Umum PMTI Julius Selvanus Lumbaan dalam kesempatan ini menyapa semua perwakilan PMTI yang hadir antara lain dari Solo, Papua, Kalimantan, Makassar, Toraja, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Mamasa, Sulawesi Barat.
Dia mengatakan, sesuai semangat awal para sesepuh Toraja yang mendirikan organisasi ini, PMTI adalah wadah perhimpunan masyarakat Toraja tanpa membeda-bedakan warna, agama, partai.
Yoseph Garo yang didampingi John Bari (Sekretaris Panitia) menambahkan, PMTI adalah wadah perkumpulan masyarakat Toraja tanpa membedakan agama.
Baca juga: Pengguna LRT Jabodebek Tembus 119 Ribu Orang Selama Periode Libur Natal 2023
Mereka yang terhimpun dalam PMTI berasal dari masyarakat Toraja yang Kristen Protestan dan Katolik maupun masyarakat Islam Toraja.
Dengan PMTI ini, tali kekerabatan yang bertumbuh berakar dan dipersatukan dalam tradisi, adat dan budaya Toraja menjadi makin kuat dan lestari.
"Sejak dulu, orang Toraja sudah mengenal semboyan yang terkenal, yakni misa’ kada dipotuo, pantan kada dipomate yang artinya sama dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda, tetap tetap satu," kata dia.
Melalui wadah PMTI ini lanjut Joseph Garo, masyarakat diaspora Toraja di seluruh Nusantara maupun luar negeri, tetap bersatu dan bahu membahu membangun dan memajukan kampung halamannya di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Karena itu, Yoseph pun berharap masyarakat Toraja di mana pun berada di Nusantara ini untuk tidak menunda waktu mendaftarkan diri dan bergabung dengan PMTI setempat.