Cuaca Ekstrem Minggu, 28 Januari 2024, BMKG: Jabar hingga Bali Berpotensi Hujan Lebat Disertai Angin
BMKG merilis daftar wilayah di Indonesia yang mengalami cuaca ekstrem pada Minggu (28/1/2024), 33 wilayah diperkirakan hujan hingga angin kencang.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis daftar wilayah di Indonesia yang mendapat peringatan dini cuaca ekstrem pada Minggu (28/1/2024).
Berdasarkan data di situs BMKG, sebanyak 33 wilayah diperkirakan mengalami cuaca ekstrem pada Minggu, besok.
Dengan rincian, 28 daerah berpotensi mengalami hujan lebat, disertai petir dan angin.
Di antaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, hingga Bali.
Sementara itu, empat wilayah diperkirakan diguyur hujan disertai dengan angin.
Kemudian, satu wilayah lainnya berpotensi alami angin kencang.
Berikut daftar peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Indonesia pada Minggu, 28 Januari 2024, dikutip dari Bmkg.go.id.
Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Papua Barat
- Papua
Wilayah berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- DKI Jakarta
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Maluku
Wilayah berpotensi angin kencang:
- Kep. Riau
Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: Jakarta dan 26 Wilayah Lainnya Berpotensi Hujan Lebat pada 27 Januari 2024
Pemicu Cuaca ekstrem
Dikutip dari situs BMKG, Sirkulasi Siklonik terpantau di Samudera Pasifik utara Papua yang membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau berada di Samudera Pasifik tenggara Filipina.
Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Perairan timur Aceh hingga Laut Andaman, Riau hingga Perairan barat Sumatera Barat, Perairan selatan Kep. Bangka Belitung hingga Laut Jawa, Lampung hingga Jawa Tengah, Laut Bali hingga Laut Banda, Samudera Pasifik utara Papua, Papua bagian Utara, Laut Arafuru hingga Perairan utara Australia.
Daerah pertemuan angin (konfluensi) pun terpantau berada dari Jawa hingga Bali, NTB hingga Laut Timor.
Kondisi tersebut, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut.
Adapun peningkatan kecepatan angin hingga mencapai >25 knot, terpantau di Teluk Thailand, Laut Cina Selatan, Laut Natuna Utara, Laut Sulu, Laut Filipina, Samudera Pasifik Utara Papua Barat, Laut Banda, Laut Timor, Laut Arafuru, yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang di wilayah perairan sekitarnya.
Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Papua.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)