Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIDEO Tolak Politik Dinasti, TPN Ganjar-Mahfud: Masa Mau Sih Punya Wapres Seperti Gibran?

Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Chico Hakim bahkan mempertanyakan mengapa masyarakat mau mempunyai wapres seperti Gibran.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD hingga kini masih konsisten menyerukan penolakan terhadap politik dinasti.

Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Chico Hakim mengatakan politik dinasti akan terjadi di Indonesia, apabila putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, terpilih menjadi wakil presiden Republik Indonesia.

Chico bahkan mempertanyakan mengapa masyarakat mau mempunyai wapres seperti Gibran.

Hal ini disampaikan Chico dalam acara "Gerak Cepat Indonesia Unggul" yang digelar Ganjarian Spartan Swiss secara daring pada Minggu (28/1/2024).

Chico mengatakan, dirinya sudah sekitar 25 tahun aktif berpolitik dan setiap pemilihan presiden (Pilpres) juga aktif menjadi pendukung.

Namun, dia menuturkan Pilpres 2024 adalah Pemilu yang paling penting. 

"Kita belum pernah melihat ada sebuah gerakan yang menginginkan mengubah sistem di masa reformasi kita ini," kata Chico.

Berita Rekomendasi

Menurut Chico, ada yang mengubah aturan demi melanggengkan dinasti politiknya. 

Dia pun menyinggung nama putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka yang kini menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.

"Mengubah sistem walaupun secara tidak langsung, tapi ingin melanggengkan sebuah dinasti yang menurut saya bukan dinasti yang pantas untuk dilanjutkan," ujar Chico.

"Dalam artian, sori-sori aja nih yah, kita ngomong apa adanya yah."

"Masa mau sih punya wapres seperti Gibran?"

"Enggak ada yang mau di sini. Itu aja," ucap Chico menambahkan.

Chico menjelaskan, di beberapa negara seperti Inggris dan Brunei Darussalam anak-anak keturunan raja betul-betul digembleng pengetahuannya untuk memimpin bangsa.

"Masalahnya ini kan (Gibran) tidak memantapkan dirinya, tetapi dipaksakan dirinya untuk menjadi pemimpin kita."

"Kita harus menolak itu," imbuhnya.

Acara ini juga dihadiri Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto; Direktur Hukum TPN, Ronny Talapessy; Sekretaris Jenderal Ganjarian Spartan, Dwi Kundoyo; dan Ketua Ganjarian Spartan Swiss, Nitha Müller Soplanit.(Tribunnews.com/Fersianus Waku)
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas