Peringatan Dini Hari Ini 7 Februari 2024, BMKG: Bali Berpotensi Hujan Kilat dan Angin Kencang
Berikut peringatan dini BMKG, 7 Februari 2024, terpantau di wilayah Bali akan terjadi potensi hujan kilat dan angin kencang pada hari ini.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Simak peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hari ini, Rabu 7 Februari 2024.
Mengutip dari bmkg.go.id, potensi cuaca ekstrem terjadi di 31 wilayah di Indonesia.
Wilayah Bali terpantau berpotensi terjadi hujan kilat dan angin kencang esok hari.
Sementara cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, dan angin kencang juga terjadi di wilayah 30 wilayah lainnya.
Wilayah yang berpotensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang:
- DKI Jakarta
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: Yogyakarta dan 27 Wilayah Lainnya Berpotensi Hujan Lebat pada 7 Februari 2024
Wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Peringatan Dini Hari Ini 5 Februari 2024, BMKG: Aceh Berpotensi Cuaca Ekstrem Angin Kencang
Pemicu Cuaca Ekstrem
Terjadi Sirkulasi siklonik terpantau di Samudra hindia barat Aceh dan di Samudra Pasifik utara Papua Barat yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Laut Sulawesi.
Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang di Sumatra Barat, dari perairan barat Bengkulu hingga Sumatra Selatan, dari perairan selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur.
Selain itu konvergensi juga terjadi di perairan selatan NTB, di Laut Timor, di perairan selatan kalimantan Barat, dari Kalimantan Selatan hingga Sulawesi Tenggara, di Kalimantan Utara, dan dari papua Barat hingga Papua.
Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau Laut Jawa, Laut Flores dan Laut Banda.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.