Cuaca Rabu, 14 Februari 2024 saat Pemilu, BMKG: Cuaca Ekstrem Hujan Lebat di Banten hingga Bali
Sebanyak 28 wilayah diperkirakan mengalami hujan lebat disertai petir dan angin pada Rabu (14/2/2024), Banten, Jawa Timur, hingga Bali.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Daftar wilayah yang mendapatkan peringatan dini cuaca ekstrem pada Rabu (14/2/2024).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis, sebanyak 28 wilayah diperkirakan mengalami hujan lebat disertai petir dan angin.
Di antaranya Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
Sementara itu, dua wilayah akan diguyur hujan disertai dengan angin, yakni DKI Jakarta dan Nusa Tenggara Timur
Kemudian, satu wilayah berpotensi angin kencang.
Berikut daftar peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Indonesia pada Rabu, 14 Februari 2024, dikutip dari Bmkg.go.id.
Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kep. Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Prakiraan Cuaca saat Pemilu, 14 Februari 2024 di 33 Kota Indonesia: Sebagian Wilayah Diguyur Hujan
Wilayah berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- DKI Jakarta
- Nusa Tenggara Timur
Wilayah berpotensi angin kencang:
- Kalimantan Selatan
Pemicu Cuaca ekstrem
Dikutip dari Bmkg.go.id, Sirkulasi Siklonik terpantau di Australia bagian utara dan Laut Natuna yang membentuk daerah pertemuan angin (konvergensi) di Perairan Utara Australia Bagian Utara, di Laut Natuna bagian Utara, dan di Kalimantan Barat.
Daerah konvergensi lain juga terpantau memanjang dari Laut Natuna hingga Riau, dari Selat karimata hingga Sumatera Selatan, dari Lampung hingga Laut Jawa, dari Kalimantan Selatan hingga Selat Makassar.
Kemudian, dari Lat Bali hingga Laut Flores, di Laut Sawu, di Laut Maluku, di Laut Arafuru, dan dari Teluk Cendrawasih hingga Papua.
Daerah konfluensi pun terpantau dari Laut Jawa hingga Laut Flores, di Laut Natuna, di Laut Banda dan di Laut Arafura.
Kondisi tersebut, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)
