Ibas Kaget AHY Jadi Menteri, Jokowi Berikan Tiga Tugas
Pelantikan AHY jadi Menteri ATR/BPN membuat banyak orang terkejut, termasuk anggota keluarganya sendiri.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelantikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) membuat banyak orang terkejut, termasuk anggota keluarganya sendiri.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat yang juga adik kandung AHY, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas termasuk yang ikut kaget mendengar kabar bahwa AHY akan dilantik menjadi Menteri ATR/Kepala BPN.
Ibas menyebut keluarganya tidak menyangka AHY mendapatkan kepercayaan dari pemerintah.
Namun demikian, ia ikut bersyukur.
“Kaget, di masa seperti ini, di saat kita sedang menghadapi Pemilu yang insyaallah berjalan demokratis, kita masih menunggu hasil suara. Ternyata ajakan dan kepercayaan itu datang lebih cepat dari pemerintahan. Tentu saya kaget, tapi juga bersyukur,” kata Ibas usai menghadiri acara pelantikan di Istana Negara, Rabu (21/2).
Ibas pun mengucapkan selamat berharap kakaknya itu dapat menjalankan tugas sebagai Menteri ATR/Kepala BPN dengan baik.
Ibas menjelaskan, Partai Demokrat juga turut bergembira karena mendapatkan kepercayaan dari pemerintah.
“Saya mengucapkan selamat dan sukses kepada Mas AHY dan keluarga. Semoga kebahagiaan ini menjadi kebahagiaan kami,” ucap Ibas.
“Partai Demokrat tentunya juga bergembira dan berbahagia, ada baiknya hari ini telah diberikan kepercayaan. Ini adalah tugas negara yang harus diabdikan,” sambungnya.
Adik AHY itu juga berjanji akan tetap memberikan dukungan secara berkelanjutan agar sang kakak dapat menjadi pemimpin di Kementerian ATR/BPN.
Sementara soal posisi Partai Demokrat saat ini terhadap pemerintahan Jokowi, Ibas bilang partainya akan mendukung Jokowi menuntaskan masa jabatannya dengan baik.
“Tentunya kita harus memiliki komitmen agar masa periode Pak Jokowi, pemerintahan Pak Jokowi terlaksana dengan baik,” tutur dia.
Pelantikan AHY sebagai Menteri ATR/BPN yang digelar di Istana Negara pada Rabu (21/2) kemarin menjadi kali pertama kader Partai Demokrat masuk ke kabinet pimpinan Jokowi.
Putra sulung Presiden SBY itu menegaskan dengan bergabungnya kader Demokrat ke pemerintahan, maka perjuangan Partai Demokrat bisa semakin terwujud.
Baca juga: AHY Hanya Tersenyum Ditanya Moeldoko
"Banyak yang mungkin belum menyadari, Demokrat selama sembilan tahun empat bulan berada di luar pemerintahan. Ini sebuah momentum bersejarah karena alhamdulillah apa yang kami perjuangan selama ini bisa lebih direalisasikan jika Demokrat bergabung di pemerintahan," kata AHY usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta.
Dengan secara langsung menjadi bagian dari pemerintahan, lanjutnya, Partai Demokrat akan lebih dapat berkontribusi melalui pengambilan kebijakan yang berdampak terhadap masyarakat.
AHY mengaku juga sudah mendapat restu dari ayahnya untuk menjadi pembantu Presiden Jokowi di Kabinet Indonesia Maju. Ia juga mengungkapkan pesan ayahnya setelah dirinya ditugaskan menjadi Menteri ATR/BPN.
AHY mengatakan SBY meminta dirinya menjalankan tugas dengan profesional dan menyukseskan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Pak SBY sebagai orang tua dan juga sebagai mantan presiden, sebagai sesepuh Partai Demokrat, beliau mengharapkan saya bisa bekerja dengan baik, secara profesional menunjukkan etos kerja, dedikasi, dan komitmen untuk bekerja sebaik-baiknya di Kementerian ATR/BPN ini," kata AHY.
AHY mengatakan SBY memahami pekerjaan di pemerintahan tidak bisa diselesaikan sendiri. AHY mengatakan dirinya akan berkoordinasi dengan kementerian lain untuk menangani masalah-masalah agraria dan tata ruang.
"Beliau tahu karena pernah duduk di pemerintahan bahwa urusan pemerintahan ini kompleks, tidak ada satupun yang bisa berdiri sendiri, saling terkait. Oleh karena itu juga, beliau berharap saya bisa segera menjalin komunikasi, termasuk koordinasi dengan berbagai pemimpin lintas sektor, lintas lembaga dan kementerian, dan tadi beberapa sudah bertemu di dalam ruang pelantikan, dan saya segera mencari waktu untuk bisa berkomunikasi secara langsung," ujarnya.
SBY, kata AHY, juga berpesan agar dirinya menyukseskan pemerintahan Presiden Jokowi pada akhir masa jabatan.
Dia mengatakan SBY berharap AHY membantu proses transisi dari Jokowi ke pemerintahan presiden berikutnya.
"Dan yang terakhir tentunya, beliau berpesan juga agar kesempatan yang baik ini bisa menjadi ruang yang baik untuk keluarga besar Partai Demokrat, untuk menyukseskan pemerintahan Presiden Jokowi di masa akhir jabatannya, sekaligus mempersiapkan atau semacam transisi, menjadi bagian penting dari transisi kepemimpinan bangsa ke depan, secara nasional," ucapnya.
Di sisi lain Presiden Jokowi mengaku dirinya tidak ragu memilih AHY menjadi Menteri ATR/Kepala BPN.
"Saya kira saya tidak ragu memberikan tempat untuk (AHY menjabat di) Kementerian ATR/BPN. Karena ini urusan manajemen, saya rasa beliau sudah siap," kata Jokowi usai pelantikan di Istana Negara, Rabu (21/2).
Jokowi mengungkapkan dipilihnya AHY berdasarkan beberapa pertimbangan. Ia lantas membeberkan satu per satu jabatan dan latar akademik anak Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.
"Ini urusan yang berkaitan dengan Menteri ATR/BPN Mas Agus Harimurti Yudhoyono. Kita tahu beliau Ketum Partai Demokrat, beliau juga alumni Akmil, juga pendidikan di Nanyang University, di Harvard University, di Webster University," ucapnya.
Tak lupa Jokowi juga langsung memberi tiga tugas, meski AHY mungkin hanya akan menjabat selama 8 bulan.
Tugas pertama, Jokowi ingin ada percepatan dalam penerapan tiga kebijakan. Pertama, kebijakan digitalisasi sertifikat tanah.
"Pertama, yang berkaitan dengan sertifikat elektronik harus didorong agar lebih masif," kata Jokowi.
Tugas kedua, kata Jokowi, berkaitan dengan hak guna usaha (HGU) perdagangan karbon atau carbon trading. Jokowi berkata banyak orang yang mau masuk di perdagangan ini sehingga pengaturan harus cepat diselesaikan.
Tugas ketiga untuk AHY adalah sertifikasi tanah. Jokowi ingin kebijakan ini beres sebelum masa jabatan berakhir.
Baca juga: Dua Pimpinan Partai Politik Pendukung Prabowo-Gibran Jadi Nakhoda Kapal ATR/BPN di Bawah Jokowi
"Yang berkaitan dengan 120 juta PTSL, 120 juta bidang untuk masuk ke PTSL, harus segera bisa kita selesaikan," ucap Jokowi.
Atas tugas yang diberikan kepadanya itu, AHY menyatakan kesiapan menerima amanah sebagai Menteri ATR/BPN. Dia siap membantu Jokowi di akhir masa pemerintahan.
"Tentunya saya ingin meyakinkan delapan bulan ini bisa dituntaskan mudah-mudahan dengan segala daya upaya. Di antaranya secara masif tadi sertifikasi elektronik," ujar AHY.(tribun network/fik/den/dod)