Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Pertama Jadi Menkopolhukam, Hadi Tjahjanto Minta Wejangan Ke PBNU dan Mahfud MD

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengawali hari pertama kerjanya dengan bersilahturhami ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Kamis (22/2) pagi.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Hari Pertama Jadi Menkopolhukam, Hadi Tjahjanto Minta Wejangan Ke PBNU dan Mahfud MD
Humas Kemenko Polhukam
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto mengunjungi Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Jalan Kramat Raya, Senen Jakarta pada Kamis (22/2/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengawali hari pertama kerjanya dengan bersilahturhami ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Kamis (22/2) pagi.

Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Hadi Tjahjanto sebagai Menkopolhukam mengantikan Tito Karnavian yang sebelumnya menjabat sebagai Plt Menkopolhukam sepeninggal Mahfud Md yang mundur karena mennadi cawapres 2024.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menerima silahturahmi Hadi Tjahjanto di Kantor PBNU, Jakarta Pusat.

Pertemuan itu berlangsung hangat.

Dalam kesempatan itu, Hadi mengaku membicarakan situasi Indonesia yang kondusif usai pemungutan suara Pemilu 2024 bersama Gus Yahya.

Dia pun turut mengajak seluruh komponen bangsa untuk terus menjaga situasi tetap kondusif.

"PBNU ini adalah organisasi kemasyarakatan yang sangat besar, yang berfalsafah keagamaan mulai dari struktural sampai dengan kultural. Oleh sebab itu, memiliki peran yang besar untuk memberikan kontribusi terhadap situasi yang kondusif seperti saat ini," ungkap Hadi.

Berita Rekomendasi

Mantan Panglima TNI ini menjelaskan prioritas utamanya usai dilantik adalah menjaga situasi ke depan tetap aman dan damai.

Ke depan, dia mengatakan masih ada agenda pengumuman dan pelantikan presiden terpilih pada tahun ini.

"Mulai dari pengumuman hasil pemilu kemudian sampai dengan ujungnya pelantikan presiden dan wapres terpilih dalam kondisi aman dan damai. Oleh sebab itu agenda penting yang harus saya lakukan adalah harus berkoordinasi dengan tokoh-tokoh kemudian ormas," kata Hadi.

Pada kesempatan tersebut, Gus Yahya mengatakan PBNU siap bekerja sama untuk mengupayakan semua yang perlu dilakukan dalam menjaga situasi tetap kondusif.

"Agar agenda masa depan yang sudah kita canangkan, akan bisa terus kita lanjutkan. NU siap kerja sama dengan Polhukam untuk mengupayakan semua yang perlu dilakukan dalam menjaga kondusifitas," jelasnya.

Menjelang siang hari, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto melanjutkan kegiatannya dengan bertemu mantan Menko Polhukam yang juga cawapres nomor urut 3, Mahfud Md.

Berdasarkan pantauan, sekira pukul 11.05 WIB, Hadi yang tampak menaiki mobil berwarna hitam dengan nomor polisi RI 14 tiba di kediaman Mahfud Md di kawasan Patra, Kuningan, Jakarta Selatan.

Tampak mengenakan pakaian batik hitam dengan motif berwarna coklat, Hadi tampak berlari kecil sambil semringah ketika turun dari mobil untuk menyalami Mahfud MD yang telah menantinya di kediaman.

Baca juga: Resmi Jadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto Temui Mahfud MD, Ungkap Pengalaman Kerjasama di Masa Lalu

Hadi dan Mahfud lantas bersalaman, berpelukan, dan bercipika-cipiki.

Mahfud pun tampak semringah ketika menyambut Hadi di depan kediamannya tersebut.

Sambil tersenyum, Mahfud lantas mengajak Hadi ke dalam kediamannya.

Di depan pintu masuk, keduanya juga sempat berfoto bersama di depan awak media.

Keduanya pun berpose hormat di hadapan kamera awak media yang tertuju kepada mereka.

Mahfud kemudian mempersilakan Hadi untuk masuk ke dalam rumahnya. Keduanya kemudian melakukan pertemuan tertutup selama kurang lebih satu jam.

Usai pertemuan tersebut, Hadi mengatakan kedatangannya adalah untuk memberitahu kepada Mahfud MD perihal jabatan yang diembannya saat ini.

Selain itu, Hadi yang juga mantan Menteri ATR/BPN itu juga mengungkapkan pengalamannya bekerja sama dengan Mahfud di masa lalu.

Dia mengatakan, ketika menjabat Panglima TNI dirinya melakukan kerja sama yang sangat erat Mahfud yang saat itu menjabat sebagai Menko Polhukam dalam menangani permasalahan-permasalahan yang ada di Indonesia.

"Mulai dari Papua, permaslahan yang ada di Jakarta semuanya juga kami selalu koordinasi dengan Prof Mahfud. Kemudian termasuk juga ketika saya menjadi menteri ATR saya juga koordinasi ketat terkait dengan pertanahan, terkait dengan BLBI, saya koordinasi ketat," kata Hadi usai pertemuan.

"Nah kebetulan saya kemarin dilantik belum sempat bertemu dan hari ini saya bertemu," sambung dia.

Selain itu, kata Hadi, keduanya juga membahas pekerjaan-pekerjaan di Kemenko Polhukam yang belum dilaksanakan atau yang sedang berjalan.

Hadi mengaku telah mendapatkan gambaran, arahan, dan informasi dari Mahfud soal permasalahan-permasalahan yang harus ia tindak lanjuti baik yang sedang berjalan maupun yang belum dilaksanakan.

Hal tersebut di antaranya terkait dengan kasus BLBI, revisi UU Mahkamah Konstitusi (MK), dan terkait penyelesaian pelanggaran HAM berat non yudisial.

"Iya. Semuanya diserahkan ke saya. Ketiga-tiganya, pokok ini semuanya sudah," terang Hadi.

Mahfud pun mengamini apa yang disampaikan Hadi.

Mahfud mengatakan Hadi adalah sosok yang mampu menyelesaikan tanggung jawab dengan baik.

Di mata Mahfud, semua koordinasi yang terkait Kemenko Polhukam dan institusi yang dipimpin Hadi selalu lancar.

"Jadi saya sangat senang dengan Pak Hadi. Orangnya Soleh juga. Saya selalu bercerita. Dulu orang itu kalau sama tentara takut, dianggap enggak sembayang. Beliau rajin sembayang kalau perjalanan dengan saya ke mana-mana. Waktunya salat, salat bersama," kata Mahfud.

"Jadi kesannya baguslah dan saya percaya Pak Hadi bisa menjalankan tugas di Kemenko-an," sambung dia.

Baca juga: Resmi Jadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto Temui Mahfud MD, Ungkap Pengalaman Kerjasama di Masa Lalu

Mahfud pun mengatakan tak memberikan kiat-kiat khusus kepada Hadi karena telah memberikan informasi terkait substansi persoalannya.

Dia mengatakan Hadi sangat cakap untuk melakukam tugas-tugas di Kemenko Polhukam.

"Saya sudah tahu Pak Hadi sangat cakap untuk melakukan ini sehingga saya tidak memberi kiat-kiat tapi memberi substansi masalahnya. Beliau bisa lebih lincah dari pada saya nanti kalau subtansinya sudah selesai (diberikan). Kan begitu ya Pak ya?" kata Mahfud disambut terima kasih dari Hadi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik dua orang menteri yang akan membantunya dalam pemerintahannya bersama Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin pada sisa masa jabatan periode tahun 2019-2024.

Pelantikan dilangsungkan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2).

Pelantikan para menteri negara sisa masa jabatan periode tahun 2019-2024 ini berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 34/PTahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.

Keppres tersebut ditetapkan oleh Presiden Jokowi di Jakarta pada tanggal 20 Februari 2024.

Adapun dua menteri yang dilantik adalah Hadi Tjhajanto sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) serta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Usai pembacaan Keppres, Presiden Jokowi kemudian memimpin pengucapan sumpah jabatan para menteri.

“Bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab,” ucap Presiden mendiktekan sumpah jabatan.

Turut hadir dalam pelantikan antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Mendagri Tito Karnavian, Menkominfo Budi Arie, Menteri PAN/RB Azwar Anas, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, Kepala BIN Budi Gunawan.

Selain itu Ketua Umum Gerinda yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Koordinator Perekonomian yang juga Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan yang juga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator bidang Marinves Luhut Binsar Pandjaitan.

Hadir pula Wakil Ketua MPR Yandri Susanto, Fadel Muhammad, Syarif Hasan, dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad. (Tribun Network/ Yuda).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas