Peringatan Dini BMKG Hari Ini, 23 Februari 2024: Jambi Berpotensi Hujan Kilat dan Angin Kencang
Berikut peringatan dini BMKG, 23 Februari 2024, terpantau di wilayah Jambi akan terjadi potensi cuaca ekstrem hujan kilat dan angin kencang.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Suci BangunDS

TRIBUNNEWS.COM - Simak peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hari ini, Jumat, 23 Februari 2024.
Mengutip dari bmkg.go.id, potensi cuaca ekstrem terjadi di 30 wilayah di Indonesia.
Wilayah Jambi dan 3 wilayah lainnya berpotensi terjadi hujan kilat disertai angin kencang.
Cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, dan angin kencang juga terjadi di wilayah 26 wilayah lainnya.
Wilayah yang berpotensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Jawa Barat
- Bali
- Sulawesi Utara
- Maluku
Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: Jogja dan 25 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat pada 23 Februari 2024
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
Baca juga: BMKG Sebut Small Tornado untuk Peristiwa yang Terjadi di Rancaekek Bandung
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Fenomena Angin Kencang di Rancaekek Puting Beliung atau Tornado? Berikut Penjelasan BMKG
Pemicu Cuaca Ekstrem
Terjadi Ex-Siklon Tropis Lincoln terpantau di Samudera Hindia Selatan NTT yang membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi).
Konfluensi memanjang di Nusa Tenggara, dan Laut Flores, serta menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) di Samudera Hindia Selatan Bali hingga selatan NTT.
Daerah konvergensi terpantau memanjang di Pesisir Barat Sumatera Utara, di Sumatera barat, di Laut Natuna, di Laut Jawa, dari Kalimantan Selatan hingga Laut Flores, dari Kalimantan Timur hingga Selat Makassar, di Laut Sulawesi, di Laut Aru, dan di Pesisir selatan Papua.
Daerah konfluensi juga terpantau di Laut Jawa Laut Flores, Selat Makassar, dan Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar ex-Siklon Tropis Lincoln dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.