Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Kelangkaan Beras, Satgas Pangan Polri Pastikan Tak Ada Penimbunan

Satgas Pangan Polri menegaskan tidak menemukan adanya penimbunan beras di balik kelangkaan bahan pokok tersebut di Indonesia.

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Soal Kelangkaan Beras, Satgas Pangan Polri Pastikan Tak Ada Penimbunan
Tribunnews/JEPRIMA
Pedagang beras menunjukkan beras yang dijual di Agen Beras Aek Lumputan, Jakarta, Rabu (21/2/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri menegaskan tidak menemukan adanya penimbunan beras di balik kelangkaan bahan pokok tersebut di Indonesia.

"Hingga saat ini dari gudang-gudang penyimpanan beras yang kami monitor, belum ditemukan adanya penimbunan beras," kata Kasatgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan saat dikonfirmasi, Sabtu (24/2/2024).

Whisnu menegaskan pihaknya akan menindak tegas apabila menemukan adanya perbuatan penimbunan beras tersebut.

Satgas Pangan Polri, kata Whisnu, akan menindak sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.

Baca juga: Bulog Klaim Sudah Salurkan Beras SPHP ke Ritel Modern dan Pasar Tradisional

"Di antaranya undang-undang pangan, undang-undang perdagangan, undang-undang perindustrian dan peraturan lain yang terkait," jelasnya.

Pastikan Harga Turun Jelang Ramadan

Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri diketahui melakukan inspeksi mendadak (sidak) di gudang beras Bulog di kawasan Jakarta Utara pada Kamis (22/2/2024).

Berita Rekomendasi

Sidak yang dipimpin langsung Kasatgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan itu untuk mengecek soal ketersediaan hingga harga beras yang sedang menjadi perbincangan karena terjadi kelangkaan hingga membuat harganya melambung.

Baca juga: Harga Beras Naik, Pemilik Warteg di Jakarta Siap Naikkan Harga Makanan

"Kami dari Satgas Pangan pusat mengecek langsung ke gudang Bulog Jakarta, memastikan bahwa beras banyak dan cukup," kata Whisnu kepada wartawan, Kamis.

"Kami juga hadir untuk mengecek di pasar-pasar becek dan ritel modern, hari ini kita lihat bersama-sama Bulog telah menyalurkan hampir 13 ton beras itu ke ritel modern melalui food station 3 ribu ton, artinya 1-2 hari ini akan dibanjiri oleh beras di pasar-pasar atau di toko-toko ritel modern," sambungnya.

Jenderal Polisi yang juga menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus ini meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan hingga harga beras.

"Kami pun melihat dan mengawasi seluruh pasar-pasar becek, kami mendapatkan data di seluruh Indonesia bahwa beras pun banyak dan tentunya masyarakat tidak perlu khawatir terkait dengan beras. Karena kita lihat bahwa sudah masuk beras-beras impor dari luar negeri yang secara bertahap memenuhi gudang-gudang Bulog di seluruh Indonesia," ucapnya.

Dengan pengecekan itu, Whisnu memastikan jika harga beras akan turun dalam waktu dekat ini.

"Jadi untuk Satgas Pangan bukan hanya di Jakarta, kami pun mengawasi dan memantau semua kegiatan beras yang ada di seluruh Indonesia. Ini terhambat karena distribusi saja, karena kemarin hujan ada beberapa tempat yang banjir," ucap Whisnu.

"Sehingga penyaluran beras agak terhambat. Tetapi saya dan temen-temen dari Bulog yakin satu-dua hari ke depan bahkan Minggu depan pastinya beras akan turun," sambungnya.

Lebih lanjut, Whisnu juga memastikan harga beras juga akan normal atau stabil saat memasuki bulan suci Ramadan.

"Kita mengecek dari hulu ke hilir ya, hilirnya kosong kita mengecek di Bulog ternyata di Bulog banyak, ini tinggal tergantung dengan distribusi saja. Makanya di Cipinang kita lihat sudah turun harganya, tinggal di pasar-pasar turunannya mungkin 1-2 hari akan turun juga. Mudah-mudahan dalam minggu depan semua sudah normal kembali," tegas Whisnu.

Dalam kesempatan yang sama, Pimpinan Perum Bulog Wilayah DKI Jakarta dan Banten Basirun menegaskan saat ini ketersediaan beras di DKI Jakarta cukup terjaga.

"Karena suplai dari kapal impor terus secara bergiliran berdatangan, sekarang pun kami sedang ada bongkar tiga kapal sekaligus baik di Priok, kemudian di Cigading maupun di Merak, semuanya untuk memenuhi suplai kami ke pasar-pasar, baik untuk langsung ke pasar," ujar Basirun.

"Kemudian ke Pasar Induk Cipinang, dan mensuplai untuk beras komersil melalui food station. Ketersediaan stock saat ini 77 ribu ton itu masih sangat mencukupi disamping juga jadwal kapal tentunya dari kantor pusat akan terus memasok untuk kebutuhan DKI Jakarta, Banten dan Jabodetabek," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas