Panglima TNI Lapor ke Presiden soal Operasi Dalam Negeri, Kesiapan Satuan di IKN hingga Pemilu 2024
Agus menyampaikan hal tersebut saat Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri tahun 2024 di Mabes TNI Cilangkap Jakarta pada Rabu (28/2/2024).
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melaporkan operasi dalam negeri, kesiapan satuan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara hingga Pemilu 2024 kepada Presiden Joko Widodo.
Agus menyampaikan hal tersebut saat Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri tahun 2024 di Mabes TNI Cilangkap Jakarta pada Rabu (28/2/2024).
Ia mengatakan Rapim TNI-Polri tahun 2024 mengusung tema TNI-Polri Siap Mewujdukan Pertahanan Keamanan Untuk Indonesia Maju yang digelar untuk menyelaraskan pokok-pokok pikiran dan kebijakan pimpinan yang telah disampaikan pada Rapim Kemhan.
Rapim TNI-Polri, kata dia, diikuti oleh 362 peserta yang terdiri dari para Pejabat TNI-Polri dan perwakilan MPR-DPR RI.
Agus kemudian menjelaskan terkait misinya sebagai Panglima TNI yakni TNI yang PRIMA yang menitik beratkan organisasi TNI yang well paid, well trained, well equiped, dan well-organized.
Baca juga: Panglima TNI Rotasi dan Mutasi 38 Perwira Tinggi TNI, Danjen Kopassus hingga 5 Pangdam Diganti
Dalam hal well paid, ia berterima kasih kepada Presiden atas adanya peningkatan indeks dukungan operasi dalam negeri untuk prajurit TNI mulai bulan Januari tahun ini.
Hal tersebut pun memancing tepuk tangan dari para peserta.
"Kami laporkan bahwa pada Tahun 2024 ini TNI menyelenggarakan 41 jenis operasi dalam negeri dengan melibatkan 31.447 prajurit TNI. Selain itu terdapat 2.514 prajurit TNI yang menjalankan peran diplomasi militer ke dunia internasional sebagai bagian dari pasukan pemeliharan perdamaian dunia," kata dia.
"Seperti UNIFIL di Lebanon, MONUSCO di Kongo, MONUSCA di Afrika tengah, dan beberapa di negara konflik lainnya di dunia. Hal ini menunjukkan tingginya kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia," sambung dia.
Ia mengatakan TNI juga berupaya meningkatkan tunjangan kinerja menjadi 80 persen.
Pihaknya, kata dia, sudah koordinasi dengan Menteri PAN RB dan Bappenas untuk dapat memberikan rekomendasi bagi TNI dalam rencana kenaikan tunjangan kinerja tersebut.
Terkait dengan aspek well trained, ia mengatakan TNI telah meningkatkan kemampuan individu dan satuan melalui siklus latihan sistem blok yang diikuti oleh penyiapan latihan secara terpusat di pusdiklat Kopasus.
Program tersebut, kata dia, khususnya diselenggarakan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penanganan konflik di Papua.