Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KPK Siap Beri Rekomendasi Tutup Celah Korupsi Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

KPK bisa memberikan rekomendasi untuk menutup celah terjadinya korupsi saat pelaksanaan program tersebut.

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in KPK Siap Beri Rekomendasi Tutup Celah Korupsi Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Ilustrasi logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan. KPK menyatakan kesiapannya apabila diajak berpartisipasi dalam pelaksanaan program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan kesiapannya apabila diajak berpartisipasi dalam pelaksanaan program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

KPK bisa memberikan rekomendasi untuk menutup celah terjadinya korupsi saat pelaksanaan program tersebut.

Baca juga: Mahfud MD Soroti Beda Pernyataan Presiden dengan Menterinya soal Program Makan Siang Gratis




Dikatakan Ketua sementara KPK Nawawi Pomolango, pihaknya punya peran ikut memantau setiap pelaksanaan program oleh pemerintah pusat maupun daerah.

"Termasuk segala kebijakan itu tetap menjadi bagian yang kita lakukan telaah," kata Nawawi kepada wartawan, Jumat (1/3/2024).

Telaah dibutuhkan untuk mengetahui masih ada kekurangan atau belum dari program tersebut. 

Baca juga: Airlangga Klaim Simulasi Program Makan Siang Gratis Dibiayai Pemkab Tangerang

KPK nantinya dapat menyampaikan sejumlah rekomendasi demi memperbaiki kekurangan tersebut.

BERITA TERKAIT

"Apakah sudah pas atau KPK perlu menyampaikan rekomendasi-rekomendasi barangkali dalam upaya perbaikan," terang Nawawi.

Adapun program ini disebut sudah mulai dibahas dalam persiapan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Bahkan, sejumlah menteri di Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengamini adanya pembahasan tersebut dalam Rapat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta pada Senin (26/2/2024).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan ada sekitar 70,5 juta orang yang kemungkinan menjadi penerima makan siang dan susu gratis tersebut. 

Ini terdiri dari 22,3 juta anak balita, 7,7 juta anak TK, 28 juta anak SD, dan 12,5 juta anak SMP hingga Madrasah.

Sedangkan alokasi anggarannya akan menyesuaikan dengan jumlah penerima tersebut. 

Namun, Airlangga menyebut kisaran per anak mendapatkan jatah makan siang gratis Rp15 ribu, di luar susu.

Baca juga: Kata Kemenko Perekonomian Soal Airlangga Hadiri Acara Simulasi Makan Siang Gratis di Tangerang

Di lain sisi, Presiden Jokowi membantah rapat awal pekan ini secara spesifik membahas program makan siang dan susu gratis Prabowo-Gibran.

"Ndak ada, ndak ada. Hanya dalam sidang kabinet paripurna saya sampaikan bahwa program-program presiden terpilih harus sudah dimasukkan dalam rencana anggaran 2025," tutur Jokowi usai menghadiri acara Rapim TNI/Polri di Cilangkap, Jakarta Timur.

"Tidak ada pembicaraan secara spesifik mengenai tadi yang disampaikan (program makan siang)," tandasnya.

Di tengah isu pembahasan program makan siang dan susu gratis tersebut, pemerintah sampai harus memperlebar defisit APBN 2025, dari 2,29 persen di tahun ini menjadi 2,45 persen-2,8 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas