Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eks Gubernur Jabar Solihin G.P. Meninggal Dunia, Pernah Sindir Ali Sadikin hingga Buat Ramai Media

Mantan Gubernur Jawa Barat, Solihin GP, meninggal dunia pada Selasa (5/3/2024) pagi, di RS Advent Kota Bandung.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in Eks Gubernur Jabar Solihin G.P. Meninggal Dunia, Pernah Sindir Ali Sadikin hingga Buat Ramai Media
istimewa
Ganjar saat berkunjung ke kediaman Solihin GP di Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (4/10/2023). - Mantan Gubernur Jawa Barat, Solihin GP, meninggal dunia pada Selasa (5/3/2024) pagi, di RS Advent Kota Bandung. 

TRIBUNNEWS.com - Mantan Gubernur Jawa Barat periode 1970-1975, Jenderal (Purn) Solihin Gautama Purwanegara atau Solihin GP, meninggal dunia pada Selasa (5/3/2024) pagi.

Solihin GP meninggal dunia pada usianya yang 97 tahun di Rumah Sakit Advent Kota Bandung, Jawa Barat.

Kabar meninggalnya Solihin GP ini disampaikan oleh Kabid Infokom Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) di akun Deden Hilga Safari.

Dilansir TribunPriangan.com, DPKLTS adalah lembawa swadaya masyarakat yang bergerak dalam bidang lingkungan hidup tempat Solihin GP berkiprah.

Semasa menjabat sebagai Gubernur Jabar, pria yang akrab disapa Mang Ihin ini pernah terlibat "debat panas" dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin.

Hal ini terjadi saat Ali menggaungkan pemekaran wilayah ibu kota hingga beberapa wilayah Jabar.

Alasannya, untuk mengatasi arus urbanisasi yang semakin meningkat dari aspek kependudukan.

Berita Rekomendasi

Saat itu, perkembangan Jakarta sebagai ibu kota negara, menjadi daya tarik bagi warga luar DKI yang dianggap Ali bisa menjadi kerugian di masa mendatang.

Pemerintah pusat, lewat Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) kemudian mencoba menyusun konsep pengembangan kawasan Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek), yang didasarkan pada pola perkembangan pusat pertumbuhan baru.

Namun, Ali menilai untuk merealisasikan rencana tersebut tidak mudah dan membutuhkan anggaran besar.

Ia juga menolak konsep itu dengan alasan garis-garis batasnya tidak tepat.

Baca juga: Kabar Duka, Mantan Gubernur Jabar Solihin GP Meninggal Dunia di Usia 97 Tahun

Ini lantaran, menurut Ali, biasanya garis batas itu harus jelas secara fisik, misal sungai, gunung, atau jalan.

Ali lantas memerintahkan stafnya untuk melakukan kajian, sejauh mana baiknya perluasan wilayah ibu kota, yang kemudian muncul beberapa daerah, termasuk Cibinong, Depok, dan Bekasi.

Garis itu yang kemudian diajukan Ali kepada Solihin GP saat keduanya bertemu di operation room, Balai Kota, Jakarta, tetapi berakhir dengan sambutan negatif.

Letjen TNI (Purn) Solihin Gautama Purwanegara atau Solihin GP bersama istri saat menyambut Ganjar Pranowo di kediamanyan di kawasan Coblong, Kota Bandung, Rabu (4/10/2023).
Letjen TNI (Purn) Solihin Gautama Purwanegara atau Solihin GP bersama istri saat menyambut Ganjar Pranowo di kediamanyan di kawasan Coblong, Kota Bandung, Rabu (4/10/2023). (Istimewa)

Usulan Ali itu dianggap Solihin GP sebagai strategi yang kerdil.

"Saya kira Bang Ali pengatur strategi ulung yang besar. Kalau Jakarta dikembangkan seperti itu, secara strategis tidak akan membawa perkembangan yang luar biasa," sindir Solihin GP kepada Ali, dikutip dari Kompas.com.

Saat itu, Solihin GP justru mengusulkan gagasan yang lebih besar lagi, yaitu Jakarta dan Jawa Barat disatukan sekaligus.

Ia mengatakan ibu kota bisa tetap di Jakarta, sedangkan Bandung menjadi kotamadya.

Menurut Solihin GP, ada potensi besar dari bersatunya Jakarta dan Jawa Barat.

"Kalau sepotong-sepotong seperti maunya Bang Ali, no way. Jabar bisa membangun atau tidak, itu soal lain."

"Harus kira-kira dulu dong siapa gubernurnya," kata Solihin GP saat itu.

Baca juga: Sesepuh Jawa Barat Solihin GP Titip Persatuan ke Ganjar-Mahfud MD

Waktu itu terjadi beda pendapat hingga diskusi berlangsung cukup emosional.

Keberanian Solihin GP menentang Ali pun kemudian ramai di media massa hingga memunculkan orang yang pro dan kontra.

Ali melihat Solihin GP sangat menaruh perhatian pada wilayahnya saat itu.

Karena Jawa Barat daerah agraris, Solihin GP memperdalam betul masalah pertanian, sedangkan Ali, memperdalam bidang industri, perdagangan, dan jasa.

"Gubernur Solihin bukan saja tidak setuju dengan perluasan wilayah Jakarta."

"Secara prinsip, mengubah batas wilayah Kota Bandung pun ia tak mau," ujar Ali.

Meski tidak sependapat, ada beberapa kesepakatan yang diambil pada akhirnya.

Ada pelurusan-pelurusan garis batas, yang tadinya berbelok lalu diluruskan.

"Terselesaikannya batas-batas itu karena ada tekanan DKI. Kalau tidak begitu, tidak akan jadi-jadi," kata Ali.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunpriangan.com dengan judul INNALILLAHI, Solihin GP, Sesepuh Jawa Barat, Meninggal Dunia di RS Advent Bandung

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Hasanudin Aco, TribunPriangan.com/Machmud Mubarok, Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas