Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Supriyatno, Dilaporkan Bersama Ganjar ke KPK atas Dugaan Gratifikasi, Eks Dirut Bank Jateng

Berikut ini profil Supriyatno, mantan Dirut Bank Jateng yang dilaporkan bersama Ganjar oleh IPW atas dugaan gratifikasi.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Profil Supriyatno, Dilaporkan Bersama Ganjar ke KPK atas Dugaan Gratifikasi, Eks Dirut Bank Jateng
TribunJateng.com/Hermawan Handaka
Supriyatno (kiri) menerima kenang-kenangan karikatur bergambar dirinya saat acara pisah sambut di Balkondes Karangrejo, Borobudur Magelang, Jawa Tengah, Kamis (10/8/2023). Supriyatno yang merupakan mantan Dirut Bank Jateng, dilaporkan bersama Ganjar ke KPK atas dugaan gratifikasi. 

TRIBUNNEWS.com - Mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dilaporkan Indonesia Police Watch (IPW) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan gratifikasi senilai lebih dari Rp100 miliar.

Ganjar tak sendiri, mantan Direktur Utama Bank Jateng 2014-2023, Supriyatno, juga turut dilaporkan.

"Jadi pertama (inisial) S, mantan Dirut Bank Jateng 2014-2023, kemudian juga GP."

"IPW melaporkan adanya dugaan penerimaan gratifikasi dan/atau suap yang diterima oleh Direksi Bank Jateng dari perusahaan-perusahaan asuransi yang memberikan pertanggungan jaminan kredit kepada kreditur Bank Jateng. Jadi istilahnya ada cashback," kata Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, Selasa (5/3/2024).

Lantas, seperti apa profil Supriyatno?

Dikutip dari laman Universitas Gadjah Mada (UGM), Supriyatno lahir pada 1955 di Sleman, DI Yogyakarta.

Lulusan sarjana UGM ini pernah menempuh studi di University of Dallas, Amerika Serikat (AS), saat mendapatkan beasiswa MBA pada 1989.

BERITA REKOMENDASI

Kala itu, ia mengambil jurusan Manajemen Internasional.

Supriyatno mengawali kariernya di dunia bank pada 1983, setelah lulus dari UGM, sebagai staf di Bank Dagang Negara Jakarta.

Di tahun 1999, ia memutuskan mundur dari Bank Dagang Negara Jakarta karena krisis ekonomi yang melanda di Indonesia.

Setahun setelahnya, Supriyatno kembali kuliah untuk meraih gelar doktor pada Program Sains & Doktor Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM.

Baca juga: Bantahan Ganjar Pranowo Dilaporkan IPW Terkait Dugaan Gratifikasi, Ganjarist dan TPN Beri Respons

Pada 2008, ia dipercaya menjadi pimpinan Bank BPD DIY hingga 2014.


Dari Bank BPD DIY, Supriyatno beralih ke Bank Jateng dan ditunjuk sebagai Direktur Utama periode 2014-2017.

Di tahun 2016, ia mendapat predikat The Best Leadership CEO Perbankan.

Tiga tahun berselang, tepatnya pada 4 Maret 2019, Supriyatno terpilih menjadi Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) lewat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang digelar di Jakarta, dilansir TribunJateng.com.

Diketahui, Supriyatno terus mengemban jabatan sebagai Dirut Bank Jateng hingga akhirnya mengundurkan diri pada Agustus 2023.

Pengunduran diri Supriyatno saat itu disetujui oleh Ganjar yang masih menjabat sebagai Gubernur Jateng, sekaligus pemegang saham pengendali Bank Jateng.

Kala itu, Supriyatno mengaku memutuskan mundur lantaran ingin mempercepat kaderisasi dan estafet kepemimpinan Jateng.

Ia lantas digantikan oleh Irianto Harko Saputro.

Selain menjabat Plt Dirut Bank Jateng, Irianto saat ini juga masih menduduki posisi Direktur Bisnis Dana, Jasa, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

KPK akan Tindak Lanjuti

Juru Bicara KPK, Ali Fikri, membenarkan adanya laporan terhadap Ganjar Pranowo dan Supriyatno yang dilayangkan oleh IPW.

Baca juga: Duduk Perkara Dugaan Gratifikasi yang Membuat Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK oleh IPW

Ali mengatakan KPK akan menindaklanjuti laporan tersebut.

"Setelah kami cek, betul ada laporan masyarakat dimaksud," kata Ali, Selasa.

"Kami segera tindaklanjuti dengan verifikasi lebih dulu oleh bagian pengaduan masyarakat KPK," lanjutnya.

Terpisah, Ganjar membantah adanya tuduhan gratifikasi yang disebutkan IPW.

Ia menegaskan selama dirinya menjabat sebagai Gubernur Jateng, tak pernah menerima gratifikasi.

"Saya tidak pernah menerima pemberian atau gratifikasi dari yang dia tuduhkan," ujar Ganjar saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Sementara itu, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menilai laporan dugaan gratifikasi yang ditujukan pada Ganjar, merupakan upaya untuk memperlemah hak angket kecurangan pemilu yang disuarakan Ganjar.

Tak hanya itu, TPN Ganjar-Mahfud juga berpendapat laporan IPW hanyalah pengalihan isu terkait dugaan penggelembungan suara dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Sebagai informasi, Sugeng Teguh Santoso juga menjabat sebagai Ketua DPD PSI Kota Bogor.

"Pelaporan itu upaya licik untuk memperlemah hak angket kecurangan pemilu yang disuarakan Mas Ganjar."

"Tapi Mas Ganjar tidak akan tunduk pada tekanan-tekanan itu," ujar Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Mohammad Guntur Romli atau Gus Romli, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa.

"Sebaiknya Ketua IPW yang juga sekaligus Ketua PSI Kota Bogor tidak mengalihkan isu dari dugaan penggelembungan suara oleh PSI yang lagi dibongkar oleh netizen," imbuh dia.

Gus Romli memastikan pihaknya akan melaporkan balik Sugeng jika tuduhan ICW terhadap Ganjar tidak terbukti.

"Kan itu baru laporan dari mereka, dan jelas-jelas itu tuduhan tanpa bukti. Itu bukan isu hukum tetapi isu politik," katanya.

"Laporan Sugeng untuk mengalihkan isu saja itu," pungkas Gus Romli.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Supriyatno Mengundurkan Diri, Irianto Harko Saputro Plt Direktur Utama Bank Jateng dan Wartakotalive.com Respons Ganjar Pranowo Usai Dilaporkan ke KPK atas Dugaan Suap Rp 100 Miliar, TPN: Terkait Hak Angket

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Ilham Rian Pratama/Yohanes Liestyo, TribunJateng.com/Hermawan Handaka, Wartakotalive.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas