Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tingkatkan Kualitas Siaran TV, KPI akan Libatkan Akademisi dan Perguruan Tinggi

IPI berupaya melakukan pemeringkatan iklim industri penyiaran setiap provinsi dengan dimensi diversity of content, misal kualitas isi siaran dan minat

Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Tingkatkan Kualitas Siaran TV, KPI akan Libatkan Akademisi dan Perguruan Tinggi
Istimewa
Diskusi hasil riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi (IKPSTV) di Kampus Mercu Buana, Meruya, Jakarta, Jumat (7/3/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Willem Jonata 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Dengan dilaksanakannya migrasi penyiaran dari analog ke digital (ASO), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) berencana melakukan pengembangan Indeks Kualitas Program Siaran Televisi (IKPSTV) menjadi Indeks Penyiaran Indonesia (IPI) pada tahun 2025.

IPI berupaya melakukan pemeringkatan iklim industri penyiaran setiap provinsi dengan dimensi diversity of content (misal kualitas isi siaran dan minat publik) dan diversity of ownership (misal kepemilikan media, dukungan pemerintah provinsi, kepatuhan lembaga penyiaran dan dukungan swasta).

"Pelaksanaan IPI nantinya melibatkan lebih banyak mitra perguruan tinggi,” kata Komisioner KPI Pusat Amin Shabana dalam diskusi hasil riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi (IKPSTV) di Kampus Mercu Buana, Meruya, Jakarta, Jumat (7/3/2024). 

Diskusi yang digelar KPI bekerjasama dengan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, membahas hasil penelitian terkait indeks 8 kategori program siaran, mulai dari religi, variety show, talkshow, berita, wisata budaya, anak, infotainment, serta sinetron.

Sejumlah akademisi komunikasi dan praktisi penyiaran turut hadir menyampaikan pendapatnya, dibuka dengan paparan awal dari Amin Shabana (Komisioner KPI Pusat).

Baca juga: Kepala Diskominfosantik Kalimantan Tengah Raih Anugerah Tokoh Penyiaran dari KPID

"Indeks Kualitas Program Siaran Televisi (IKPSTV) merupakan program prioritas nasional sejak 2015 yang bertujuan melihat kualitas isi siaran pada stasiun televisi jaringan nasional. Indeks ini dilakukan agar menjadi referensi lembaga penyiaran televisi dalam meningkatkan kualitas tayangan sehingga tidak hanya terpaku pada rating Nielsen. Kami sangat berharap mendapat masukan pakar komunikasi dari ISKI terkait hasil indeks yang dikeluarkan,” kaya Ketua KPI Pusat, Ubaidilla.

Berita Rekomendasi

Nilai indeks dari masing-masing kategori program siaran memiliki muatan strategis bagi para pemangku kepentingan, salah satunya bagi kalangan akademisi.

Akademisi ISKI Pusat, Dr. Endah Murwani, M.Si. (Universitas Multimedia Nusantara) menyampaikan pandangannya terkait hasil riset indeks kualitas program televisi infotainment, yang disusul oleh paparan dari Dr. Ilham Gemiharto, S.Sos., M.Si. (Universitas Padjajaran) tentang sinetron.

Sementara praktisi penyiaran yang juga merupakan pengurus ISKI Pusat Nugroho Agung Prasetyo (NET TV) menyampaikan pandangan tentang hasil riset indeks kualitas program variety show.

hgjmfianugroho
Pengurus ISKI Pusat Nugroho Agung Prasetyo.

 ”Hadirnya riset indeks kualitas program televisi tentu cukup baik sebagai penyeimbang dari sisi parameter kuantitatif yang selama ini ada. NET TV merupakan salah satu lembaga penyiaran yang peduli terhadap kualitas konten untuk pemirsanya dengan value positifnya yang menghibur.

Kita perlu mendorong para kreator variety show untuk bukan sekedar menghibur dengan canda dan musiknya saja, tapi juga menghadirkan perbincangan hangat yang menghibur sekaligus menggali informasi bintang tamunya agar dapat menjadi inspirasi publik,” ujar Nugroho Agung Prasetyo, AVP Public Relations NET yang juga menjadi Ketua Pengembangan Profesi Media ISKI.

Selain Nugroho Agung Prasetyo, Praktisi pemberitaan Yogi Arief Nugraha dari Kompas TV juga memberikan masukan terhadap indeks kualitas program pemberitaan di televisi yang disusul oleh Irwan Setyawan (Direktur Jawapos TV 2015-2020).

Sejumlah akademisi lain juga menghadirkan pandangan terkait hasil riset indeks kualitas program televisi, antara lain: Dr. Rustono Farady Marta, (USNI) untuk kualitas program anak, Dr. Devie Rahmawati, M.Hum. (Universitas Indonesia) untuk program wisata budaya, dan Dr. Trie Damayanti, S.Sos., M.Si. (Universitas Padjajaran) untuk program talkshow.

Diskusi Releksi dan Rekomendari IKPSTV merupakan wadah yang diberikan KPI Pusat uneutk memberikan masukan dan rekomendasi dari kalangan akademisi agar dapat mengembangkan riset yang lebih baik lagi ke depan.

Kegiatan tersebut dilakukan untuk memberikan catatan-catatan evaluasi mengenai hasil IKPSTV Periode II Tahun 2023 dan menjadi titik awal kerja sama antara KPI dengan ISKI dan UMB.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas