Ketua Umum PBNU: Boikot Produk Israel Saja Tidak Cukup
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menanggapi ajakan pemboikotan produk kurma asal Israel.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menanggapi ajakan pemboikotan produk kurma asal Israel.
Boikot ini dilakukan untuk menekan Israel yang melakukan serangan terhadap wilayah Palestina.
Menurut Gus Yahya, boikot dilakukan dalam rangka untuk menarik perhatian pihak yang terlibat dalam serangan ini.
"Saya dari dulu sampaikan boikot itu ada gunanya untuk cara menarik perhatian dari aktor-aktor yang terlibat," ujar Gus Yahya dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jln Kramat Raya, Jakarta, Sabtu (9/3/2024).
Meski begitu, Gus Yahya menilai boikot saja tidak cukup untuk menghentikan serangan Israel ke wilayah Palestina.
Baca juga: PBNU Minta Israel Buka Akses ke Masjid Al Aqsa Selama Ramadan
Dirinya mengatakan seluruh pihak harus mampu mengimbau dunia internasional untuk berperan dalam menghentikan serangan ini.
"Tapi tentu itu tidak cukup, boikot saja tidak cukup. Kita sudah tahu bahwa Boikot atau seruan saja tidak cukup," ucap Gus Yahya.
"Kita perlu lebih, maka tadi kita mengimbau kepada pemerintah dan negara-negara, tidak cuma Indonesia tetapi seluruh dunia, untuk melakukan inisiatif yang lebih decisive soal ini," tambah Gus Yahya.
Baca juga: Biden Peringatkan Israel Tak Pakai Bantuan sebagai Alat Tawar-Menawar Gencatan Senjata
Menurut Gus Yahya, perlu langkah yang lebih besar dalam menghentikan serangan ini.
Dirinya mengaku sangat prihatin atas kondisi masyarakat di wilayah Gaza, Palestina.
"Karena kita butuh lebih. Dan apa yang terjadi di Gaza, ini sungguh-sungguh tidak bisa, bukan hanya manusia saja yang masih bisa tahan dengan keadaan yang terjadi di Gaza. Maka kami mengimbau seluruh pihak untuk berinisiatif lebih kuat, lebih decisive dari pemerintah dan negara-negara lainnya," pungkas Gus Yahya.
Sebelumnya, beredar daftar produk kurma asal perusahaan Israel di Indonesia. Beredarnya daftar diikuti oleh ajakan memboikot produk kurma asal Israel selama bulan Ramadan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.