Angka Bunuh Diri Tinggi, Psikolog Nilai Perlu Akses Layanan Kesehatan Mental untuk Masyarakat
Owner Rumah Konseling mengatakan angka kasus bunuh diri di Indonesia semakin hari memang semakin tinggi.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Assoc Prof Universitas Paramadina, Muhammad Iqbal, Ph.D Psikolog mengungkapkan keprihatinannya atas kasus buruh diri sekeluarga di sebuah apartemen di Jakarta pada Sabtu (9/3/2024) sore.
Menurut Owner Rumah Konseling ini, angka kasus bunuh diri di Indonesia semakin hari memang semakin tinggi.
Berdasarkan data Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Polri, kata Iqbal, ada 971 kasus bunuh diri di Indonesia sepanjang periode Januari hingga 18 Oktober 2023.
"Angka itu sudah melampaui kasus bunuh diri sepanjang 2022 yang jumlahnya 900 kasus dan angka ini terus meningkat hingga tahun 2024," kata Iqbal kepada Tribunnews.com Senin (11/3/2024).
Baca juga: Sekeluarga Bunuh Diri di Apartemen Jakarta, Kemenkes: Psikiater dan Dokter Jiwa Masih kurang
Iqbal menilai fenomena tersebut ibarat gunung es bahwa masalah kesehatan mental dan tekanan hidup semakin tinggi.
Dijelaskannya penyebab orang melakukan bunuh diri ada banyak faktor diantaranya kesehatan fisik, mental, tekanan hidup, lingkungan, keyakinan hingga pengaruh media.
"Maka itu perlu edukasi diberbagai tempat baik di lingkungan sekolah, tempat kerja dan media sosial," ungkapnya.
Atas hal itu ia menegaskan bahwa pemerintah perlu membuka akses layanan kesehatan mental bagi masyarakat secara online maupun offline.
Akses layanan konseling selama ini menurut dia masih bersifat ekslusif dan terbatas.
"Saat ini akses akan layanan konseling dan kesehatan mental sangat terbatas. Sehingga masyarakat tidak punya akses untuk mendapatkan bantuan dan pertolongan pertama Psychological First Aid dalam penanganan masalah gangguan mental," kata Iqbal
"Padahal ini adalah upaya yang sangat dasar dalam pencegahan bunuh diri," tegasnya.
Kasus di Apartemen
Sebelumnya diberitakan sebanyak empat orang yang merupakan satu keluarga tewas bunuh diri usai melompat dari lantai 22 Apartemen di daerah Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024) sore kemarin.