Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jelang Ramadan, MUI Beri Arahan Khusus untuk Boikot Semua Produk Terafiliasi Israel

Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan arahan untuk memboikot semua produk dari Israel dan yang terafiliasi menjelang Ramadhan ini.

Penulis: Fransisca Andeska
Editor: Anniza Kemala
zoom-in Jelang Ramadan, MUI Beri Arahan Khusus untuk Boikot Semua Produk Terafiliasi Israel
Istimewa
Guna wujud perlawanan bersama atas akai genosida yang dilakukan Israel di Gaza, Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan arahan untuk memboikot semua produk dari Israel dan yang terafiliasi menjelang Ramadhan ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Menjelang bulan suci Ramadhan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengarahkan seluruh umat muslim untuk berpantang dari apapun yang diproduksi dan dipasarkan secara masif oleh perusahaan lokal maupun internasional yang terafiliasi dengan Israel, termasuk pada produk konsumsi sahur, berbuka puasa, dan barang hantaran Lebaran (hampers). 

Hal itu dilakukan guna sebagai wujud perlawanan bersama atas genosida yang dilakukan oleh Israel di Gaza, Palestina. 

Untuk diketahui, serangan tanpa henti Israel atas wilayah Gaza dan Palestina sejak Oktober 2023 memicu genosida yang belum pernah disaksikan dunia sebelumnya. Selain kehancuran total Gaza, tercatat lebih dari 30.500 orang warga Palestina tewas, di mana separuh lebih antaranya adalah anak-anak dan kaum perempuan. 

Genosida tersebut mendorong Afrika Selatan dan sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia, berupaya menyeret Israel dan negara-negara Barat pendukungnya ke Mahkamah Internasional (ICJ). 

Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan mengatakan, MUI mendorong masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri yang tidak terafiliasi dengan Israel dan pendukungnya. 

“Sebagai bentuk ajaran cinta Tanah Air yang merupakan bagian dari iman (hubbul wathan minal iman), diharapkan untuk tidak membeli produk Palestina yang telah beredar di pasar Indonesia,” ungkap Amirsyah dalam pernyataan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (10/3/2024). 

Menurut Amirsyah, pengarahan publik (irsyadat) berupa boikot massal merupakan penyikapan resmi MUI atas genosida yang terjadi di Gaza dan sekaligus untuk memperkuat fatwa MUI sebelumnya terkait Israel

Berita Rekomendasi

“Ramadan membuka kesempatan bagi umat Muslim untuk berbagi keprihatinan atas kepedihan bangsa Palestina,” ujar Amirsyah. 

“Semua penderitaan, kelaparan, dan kesakitan bangsa Palestina hingga hari ini adalah akibat langsung dari kebijakan represif penjajah zionis Israel yang telah melakukan beragam pelanggaran hukum internasional yang sangat tidak dapat ditolerir,” sambungnya. 

Sebelumnya, pada November 2023, MUI mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina. Fatwa ini menyatakan bahwa wajib hukumnya bagi umat Islam dalam membantu perjuangan kemerdekaan Palestina, termasuk lewat donasi, zakat, infak atau sedekah. 

Dalam fatwa tersebut, MUI merekomendasikan umat Islam agar semaksimal mungkin menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel serta yang mendukung penjajahan dan zionisme. Fatwa itu menghadirkan momentum tersendiri pada gerakan boikot atas produk keluaran perusahaan multinasional yang terafiliasi Israel atas Gaza. 

Semua produk tersebut meski sepenuhnya diproduksi di Indonesia dan beredar luas di tengah masyarakat, diketahui berada di bawah naungan perusahaan asing yang memiliki jejak keterkaitan dengan Israel lewat beragam investasi ataupun dukungan pendanaan langsung. 

Dukungan konsumen Muslim 

Sehari sebelum keluarnya seruan boikot massal dari MUI di Jakarta, ribuan warga sempat berdemonstrasi di Kedutaan Amerika Serikat untuk memprotes pembelaan buta Paman Sam dan negara-negara Barat atas genosida Israel yang terjadi di Gaza. 

Namun, Ketua Gerakan Kebangkitan Produk Nasional (Gerbang Pronas) Fuad Adnan di tengah aksi demonstrasi mengatakan bahwa sampai hari ini belum ada tanda-tanda aksi Israel di bumi Palestina akan berakhir.

“Pembantaian Israel atas Gaza justru dinilai kian keji, termasuk yang terakhir tragedi pembantaian truk tepung, dimana Israel menghabis sebanyak 116 warga Gaza yang tengah mengantri bahan makanan,” ucap Fuad. 

Dalam demonstrasi di tengah guyuran hujan lebat tersebut, sejumlah demonstran terlihat membentang spanduk yang berisi logo dan foto seratus lebih produk perusahaan multinasional yang beredar luas di Indonesia dan digambarkan berkontribusi atas genosida Israel di Gaza.

"Boikot produk terafiliasi Israel efektif menekan dan menghentikan kejahatan Israel di Palestina," kata Direktur Eksekutif Yayasan Konsumen Muslim Indonesia Ahmad Himawan, yang ikut turun dalam demonstrasi yang sama. 

Menurut Ahmad, meski dianggap remeh oleh sebagian pihak, gerakan boikot nyatanya berhasil memicu kerugian besar pada sejumlah perusahaan yang terafiliasi dengan Israel di Indonesia. 

"Penjualan mereka turun secara signifikan, imbas aksi boikot masyarakat Indonesia," katanya tak memberikan rincian.

Karena itu, lanjut Ahmad, Ramadan kali ini seharusnya menjadi momentum menguatkan aksi boikot

"Boikot  produk yang terafiliasi dengan Israel adalah selemah-lemahnya iman," katanya menegaskan. 

Dia berharap konsumen muslim di Indonesia tak terkecoh dengan aneka rayuan dan klaim fiktif  perusahaan terafiliasi Israel di Indonesia, yang seolah ingin mengesankan tangan mereka bersih dari darah warga Gaza hanya karena produknya diproduksi sepenuhnya di Indonesia. (*) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas