Kabasarnas Observasi Daerah Banjir dan Longsor di Sumbar Gunakan Drone Thermal
Basarnas juga sudah berkoordinasi pemerintah setempat untuk bersama-sama menyelesaikan bencana banjir dan longsor ini.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Kusworo menyampaikan daerah-daerah yang sulit dijangkau tetap akan diupayakan dengan observasi.
Kusworo menyebut pihaknya memiliki sejumlah perlengkapan untuk mendukung kegiatan evakuasi di tempat yang sulit diakses.
“Kita kan juga punya drone thermal penanganan (observasi, red) dari udara bisa kita lakukan,” ucapnya usai Rakor Tingkat Menteri di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (13/3/2024).
Basarnas juga sudah berkoordinasi pemerintah setempat untuk bersama-sama menyelesaikan bencana banjir dan longsor ini.
Selain itu juga ada ahli profesi lainnya yang turut membantu menangani pencarian dari korban.
“Yang pasti kami ingin penanganan ini harus terlaksana dengan baik dan tepat,” ucapnya.
Diketahui, Bencana banjir dan longsor yang menerjang Provinsi Sumatera Barat telah menyebabkan 28 orang meninggal dunia, 5 orang hilang, dan 8 orang luka-luka.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Muhadjir mengatakan terdapat penambahan satu korban meninggal dari update terakhir.
"Tadi perkembangan terakhir yang meninggal dunia tambah yaitu 28 orang," ujarnya.
Selain korban meninggal, Muhadjir mengungkap masih ada lima orang yang hilang setelah diterjang banjir yang terjadi pada Kamis 7 Maret 2024.
Sejauh ini ada 86.000 lebih jiwa atau 28.925 Kartu Keluarga (KK) yang terdampak bencana banjir dan longsor ini.
"Umumnya mereka mengungsi di rumah saudara-saudara. Basarnas masih akan melakukan pencarian terhadap lima orang yang dinyatakan hilang," ungkap Muhadjir.